REPUBLIKA.CO.ID, Orang tua masa kini tidak bisa lepas dari bantuan pengasuh untuk membantu mereka merawat anaknya. Tren tersebut namun juga diikuti kecenderungan negatif. Orang tua seolah terlepas dari tanggung jawabnya mengurusi atau minimal mengawasi sang anak.
"Orang tua zaman sekarang prinsipnya seringkali cuek. Menyerahkan sepenuhnya perawatan anak pada pengasuh tanpa mengontrol," ujar Ketua Psikologi Forensik Jawa Barat Hatta Albanik saat dihubungi Republika Online, Kamis (23/10).
Sehingga tidak heran menurut Hatta, istilah yang berkembang saat ini untuk anak berpengasuh dijuluki 'anak pembantu'.
Kasus pembunuhan balita berumur 3 tahun oleh pengasuhnya yang terjadi di Bekasi belum lama ini juga dicontohkan Hatta, setidaknya dapat menjadi pelajaran bagi para orang tua. Terutama yang mempercayakan penuh anaknya pada pengasuh.
Bagaimanapun dikatakan Hatta, anak tetap merupakan tanggung jawab orang tua. Sebab perawat hanyalah asisten yang membantu di kala kapasitas orang tua tidak mampu menenami sang anak setiap saat karena kesibukan bekerja atau lainnya.
"Jangan melepas tanggung jawab. Pengasuh itu hanya asisten, mewakili orang tua sementara saja. Hanya perpanjangan tangan," kata dia.
Hatta menambahkan, sebetulnya banyak cara yang bisa dilakukan orang tua sebagai upaya mengawasi sang anak. "Gunakan intuisi ketika berkomunikasi dengan pengasuh, beri dia tugas dengan klasifikasi yang jelas. Periksa rutin juga kondisi anak siapa tahu dia terluka, karena anak apalagi kalau yang masih kecil belum bisa mendeskripsikan apa yang dia rasakan," ujarnya.
Selain itu, pengontrolan anak juga bisa dengan cara menghadirkan keluarga atau kerabat selain pengasuh ketika orang tua meninggalkan rumah. Hal itu juga solusi relevan dengan fenomena orang tua muda dewasa ini menurut Hatta yang belum siap menjadi orang tua.
"Buat orang tua muda, mereka harus belajar ke orang tuanya, orang yang berpengalaman atau saudara dan lainnya," tutupnya.