Selasa 30 Sep 2014 11:21 WIB

Gentle Parenting, Mengasuh Anak Tanpa Pujian dan Hukuman

Penganut gentle parenting kemudian mengajak orang tua mengajarkan anak disiplin yang terinternalisasi
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Penganut gentle parenting kemudian mengajak orang tua mengajarkan anak disiplin yang terinternalisasi

REPUBLIKA.CO.ID, Dalam membesarkan anak, setiap orang tua bebas memilih metode apa yang mereka rasa paling baik dan cocok untuk diterapkan. Berbagai jenis gaya orang tua pun bisa dipilih. Mulai dari 'tiger mom' sampai pola otoritatif hingga attachment parenting.

Belakangan, muncul yang disebut gentle parenting. Seperti dikutip dari laman The Conservation, gentle parenting adalah orang tua yang mempraktikkan pola mendisiplinkan anak secara positif. Mereka tidak menggunakan sistem rewards atau penghargaan dan punishment atau hukuman untuk mendorong anak memiliki perilaku yang baik.

Tidak adanya penghargaan, berarti orang tua yang mengadopsi gaya ini tidak pernah menyuap anaknya dengan permen atau cokelat bila sudah bersikap baik. Bahkan, beberapa diantaranya, tidak memuji anaknya saat mereka berhasil melakukan sesuatu yang positif.

Tidak ada hukuman sama dengan anak tidak dihukum ketika salah, tidak dicubit, tidak dijewer, juga tidak pernah dibentak.

Gentle parenting atau pengasuhan disiplin positif bertujuan membentuk anak yang mudah berempati, pandai mengontrol diri, dan berperilaku tenang.

Untuk memahami pengasuhan anak model ini, mari pahami dulu apa itu disiplin.Disiplin bisa berarti banyak dalam dunia yang kaya budaya ini. Ketika bicara mengenai membesarkan anak, orang tua memahaminya sebagai upaya menegur anak ketika ia bersikap tidak baik. Dalam bahasa Inggris, kata discipline datang dari kata disciple yang berarti mengajarkan.

Penganut gentle parenting kemudian mengajak orang tua mengajarkan anak disiplin yang terinternalisasi. Mereka berargumen kalau menawarkan penghargaan dan hukum hanya akan menghalangi keinginan anak secara alami untuk mencoba sesuatu. Memberi penghargaan dan hukuman dipandang akan mengajarkan anak untuk bersikap tertentu, demi mendapat penghargaan atau menghindari hukuman.

Penganut gentle parenting mengatakan pemberian penghargaan dan hukuman tidak mendorong anak untuk memiliki perilaku baik yang ditanamkan sendiri oleh anak.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement