REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pola asuh anak zaman dulu dan zaman sekarang bisa jadi sangat berbeda. Salah satu faktor penyebabnya adalah perkembangan teknologi dan dampaknya ke interaksi sosial.
Psikolog Anak dan Keluarga, Samanta Elsener, mengatakan pola asuh anak mengalami perubahan. Pemilihan pola asuh yang tepat namun dapat membantu orang tua.
"Salah satunya gentle parenting, dapat membantu orang tua dalam membangun karakter emosi dan sosial pada anak," katanya, dikutip dari siaran pers, Jumat (14/6/2024). Gentle parenting merupakan gaya pola asuh yang mengutamakan empati, rasa hormat, pengertian, inisiatif, tanpa keterpaksaan dan menerapkan batasan.
Menjadi orang tua di era digital bisa menguntungkan karena akses terhadap informasi menjadi sangat mudah. Namun hal ini juga membawa banyak tantangan, terutama bagi orang tua milenial yang kini melahiran anak Generasi Alfa. Mereka adalah anak yang lahir antara tahun 2010 hingga 2025.
Data Sensus Penduduk 2020 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia 54 petsen didominasi oleh usia muda. Yaitu generasi Milenial dan generasi Z, yang saat ini keduanya mulai mencetak generasi Alfa.
Generasi Alfa yang memiliki keakraban dengan teknologi akan lebih banyak terpapar informasi. Hal ini dapat memberikan dampak terhadap tingkahlaku hingga cara berpikir dalam situasi sosial.
Dengan perkembangan teknologi, Generasi Alfa cenderung menjadi generasi yang tidak peduli dengan orang lain dan bahkan menjadi lebih temperamental serta sulit diatur.
Mengutip dari jurnal Pendampingan Orang Tua Pada Anak Usia Dini dalam Penggunaan Teknologi Digital, salah satu upaya orang tua dalam memberikan pendidikan bagi anak dalam keluarga di era digital adalah denganmemberikan pendampingan dalam penggunaan teknologi bagi anak. Anak usia dini memiliki tantangan tersendiri mengingat pada periode inilah anak mengalami proses pembentukan karakter dasar. Apapun yang terjadi pada masa ini akan berdampak pada anak dan akan terbawa di usia selanjutnya.
Karena itu, pola asuh orang tua sangat penting membentuk karakter anak melalui penanaman nilai empati, tanggung jawab, kemampuan meregulasi emosi, serta etika sopan santun.
“Informasi yang diserap orang tua dan anak di era digital, dapat memengaruhi tumbuh kembang anak itu sendiri. Keterampilan mengelola emosi adalah faktor penting dalammembangun karakter tangguh pada anak," kata Samanta.
Terutama untuk melindungi diri dari dampak negatif kemajuan teknologi. Pola asuh gentle parenting bisa membantu anak agar mampumengatur dan mengontrol emosinya sendiri dengan baik, serta membantu menumbuhkan empati anak terhadap sesama.
Jenama produk perawatan bayi, My Baby, menyadari pentingnya pembentukan karakter. Tahun ini jenama tersebut menggelar kampanye bertemakan #RaisingFutureReadyKids dengan salah satu kelas edukasi gentle parenting.
Managing Director Brand Portfolio and Communication My Baby Audrey Gandadjaja, menambahkan komitmen jenama ini untuk turut serta membekali perjalanan ibu dalam mengasuh anak. Selain kelas mengenai gentle parenting juga akan ada kelas lainnya seperti sensory play, fun science workshop, di kota-kota besar seperti Medan, Surabaya, dan Jakarta.