Rabu 10 Dec 2025 08:41 WIB

Terinfeksi Virus Ini Saat Kecil Berisiko Picu Kanker Kandung Kemih Ketika Dewasa

Virus ini dapat menyebabkan kerusakan DNA pada sel kandung keming sehat.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Wanita memgalami kanker kandung kemih (ilustrasi).  Virus BK Polyomavirus (BKPyV) menginfeksi sekitar 95 persen orang saat masa kanak-kanak dengan gejala ringan seperti flu, lalu menjadi laten (tidur) di ginjal dan saluran kemih seumur hidup, namun bisa aktif kembali (reaktivasi) saat sistem imun melemah.
Foto: www.flickr.com
Wanita memgalami kanker kandung kemih (ilustrasi). Virus BK Polyomavirus (BKPyV) menginfeksi sekitar 95 persen orang saat masa kanak-kanak dengan gejala ringan seperti flu, lalu menjadi laten (tidur) di ginjal dan saluran kemih seumur hidup, namun bisa aktif kembali (reaktivasi) saat sistem imun melemah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan virus yang hampir semua orang terinfeksi saat masa kecil dapat memicu kanker kandung kemih bertahun-tahun kemudian. Temuan ini dipimpin oleh University of York dan kolaborator internasional, dipublikasikan di Science Advances.

Virus BK Polyomavirus (BKPyV) menginfeksi sekitar 95 persen orang saat masa kanak-kanak dengan gejala ringan seperti flu, lalu menjadi laten (tidur) di ginjal dan saluran kemih seumur hidup, namun bisa aktif kembali (reaktivasi) saat sistem imun melemah. Penelitian menunjukkan virus ini dapat menyebabkan kerusakan DNA pada sel kandung kemih sehat, meski virus itu sendiri tidak lagi ada di tumor.

Baca Juga

Para ilmuwan menyebut mekanisme ini sebagai transmutagenesis. Sel-sel yang terinfeksi virus dilepaskan dari permukaan kandung kemih melalui mekanisme pertahanan tubuh, sementara sel tetangga yang sehat namun dekat dengan infeksi mengalami mutasi DNA akibat enzim APOBEC3A dan APOBEC3B. Mutasi ini identik dengan pola yang ditemukan pada pasien kanker kandung kemih.

"Sel-sel yang terinfeksi virus memicu kerusakan pada tetangga mereka, kemudian sel yang terinfeksi ini dihapus. Sel-sel tetangga yang rusak tetap bertahan dan menumpuk mutasi dari waktu ke waktu," jelas tim peneliti seperti dilansir laman Study Finds, Rabu (10/12/2025).

Hasil analisis terhadap 348 sampel kanker kandung kemih invasif otot menunjukkan, rata-rata 36 persen mutasi dalam tumor merupakan tipe APOBEC3. Variasinya cukup besar, mulai dari 8 persen hingga 74 persen antar pasien. Mekanisme ini berlaku pada berbagai subtipe kanker kandung kemih.

Selain itu, para peneliti menemukan bahwa respons sel terhadap virus bervariasi antar individu. Beberapa sel memproduksi lebih banyak APOBEC3A, yang lain lebih banyak APOBEC3B, atau campuran keduanya, yang bisa menjelaskan perbedaan risiko kanker di setiap orang.

Temuan ini membuka peluang baru untuk pencegahan. "Sebagian besar karsinoma urotelial mungkin bisa dicegah dengan intervensi antivirus," tulis para peneliti.

Saat ini belum ada vaksin atau obat antivirus untuk BKPyV. Akan tetapi, skrining virus di urin bisa mengidentifikasi individu berisiko tinggi sebelum kanker muncul.

BKPyV juga sudah diketahui menyebabkan komplikasi pada orang dengan sistem kekebalan lemah, seperti pasien transplantasi ginjal atau sumsum tulang. Kelompok ini diketahui memiliki risiko kanker kandung kemih lebih tinggi, sehingga deteksi dan intervensi dini sangat penting.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ameera Network (@ameeranetwork)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement