Jumat 28 Nov 2025 16:56 WIB

Afgan Ganti 'Gaya' di Album Retrospektif, Kembali ke Akar Pop Indonesia

Album Retrospektif berisi 10 lagu yang menampilan nuansa pop khas Afgan.

Penyanyi Afgan. Afgan merilis album terbaru berjudul Retrospektif, setelah tujuh tahun lamanya absen merilis album penuh berbahasa Indonesia.
Foto: Dok. Trinity Optima Production
Penyanyi Afgan. Afgan merilis album terbaru berjudul Retrospektif, setelah tujuh tahun lamanya absen merilis album penuh berbahasa Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Afgan merilis album terbaru berjudul Retrospektif, setelah tujuh tahun lamanya absen merilis album penuh berbahasa Indonesia. Album ketujuh ini bukan sekadar koleksi lagu, melainkan sebuah penanda penting yang sangat jujur dalam perjalanan musik dan pribadi seorang Afgan, menjadi ruang perenungan yang mendalam tentang bagaimana ia tumbuh, jatuh, bangkit, dan menemukan kembali suara paling otentik dari dirinya.

Hal ini sekaligus menandai kepulangan Afgan pada akar pop Indonesia yang membentuk fondasi musikalitasnya selama ini, namun dengan sudut pandang yang lebih matang. "Setelah bertahun-tahun bereksperimen dan berjalan jauh, gue ingin kembali ke akar yang pernah menumbuhkan gue. Tapi kali ini dengan hati yang berbeda, lebih matang, lebih jujur, dan lebih siap berbagi cerita,” ujar Afgan dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id pada Jumat (28/11/2025).

Baca Juga

Retrospektif hadir bukan hanya untuk menoleh ke masa lalu, melainkan sebagai upaya untuk memahami setiap pengalaman yang telah membentuk Afgan hari ini, baik sebagai manusia maupun sebagai musisi. Album yang berisi 10 lagu ini menampilkan nuansa pop dan R&B yang khas Afgan, namun dikemas dengan sentuhan produksi yang lebih organik, hangat, dan jauh dari balada orkestrasi megah yang selama ini identik dengannya.

Proses kreatif Retrospektif secara menarik melibatkan deretan kolaborator yang semuanya adalah pemain gitar, termasuk Petra Sihombing, Muhammad Kamga, Rendy Pandugo, Bilal Indrajaya, dan Gerald Situmorang. Pilihan ini secara signifikan menyumbang warna baru pada album, membuatnya terasa lebih earthy, maskulin, dan dekat dengan nuansa akustik, menciptakan sebuah percakapan pribadi yang intim antara Afgan dan pendengarnya.

Sebagai produser yang menggarap mayoritas album, Petra Sihombing melihat langsung proses pencarian kreatif Afgan yang autentik. Petra mengatakan Afgan datang tanpa rencana yang pasti, tetapi arah musikal dan bahasa yang ingin disampaikan perlahan ditemukan seiring proses rekaman berjalan. "Buat gue, menyaksikan seseorang melewati proses pencarian itu adalah hal yang sangat indah. Energi itu yang bikin album ini terasa personal karena kita nggak nunggu inspirasi datang, tapi benar-benar mencarinya bersama,” kata Petra.

Retrospektif dibuka dengan single "Kacamata" yang disambut hangat dan sukses mencatat lebih dari lima juta kali pemutaran dalam waktu kurang dari satu bulan. Lagu ini menceritakan tentang mengalah yang dimaknai bukan sebagai kekalahan, melainkan sebagai cara lain untuk mencintai, meskipun konsekuensinya adalah merelakan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement