Selasa 07 Oct 2025 14:16 WIB

Tiga Tanda Dengkuran Masuk Kategori Berbahaya

Dalam beberapa kasus, mendengkur bisa menjadi tanda adanya sleep apnea.

Rep: Mg162/ Red: Qommarria Rostanti
Seorang wanita tidur mendengkur (ilustrasi). Dalam beberapa kasus, mendengkur bisa menjadi tanda adanya sleep apnea, kondisi serius yang dapat berdampak pada kesehatan jantung.
Foto: www.freepik.com
Seorang wanita tidur mendengkur (ilustrasi). Dalam beberapa kasus, mendengkur bisa menjadi tanda adanya sleep apnea, kondisi serius yang dapat berdampak pada kesehatan jantung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mendengkur ternyata bukan sekadar kebiasaan tidur yang mengganggu orang lain. Dalam beberapa kasus, mendengkur bisa menjadi tanda adanya sleep apnea, kondisi serius yang dapat berdampak pada kesehatan jantung.

Dikutip laman Healthline pada Selasa (7/10/2024), mendengkur yang terjadi terus-menerus atau disertai sesak napas saat tidur bisa menandakan adanya sleep apnea, kondisi yang berpotensi meningkatkan risiko gagal jantung. Mendengkur tidak selalu berarti seseorang mengalami gagal jantung. Namun, hal ini bisa menjadi tanda adanya sleep apnea, terutama jenis obstruktif. Karena sleep apnea dapat memicu gagal jantung dan penyakit serius lainnya, penting untuk mengetahui penyebab utama mendengkur, terutama jika terjadi terus-menerus.

Baca Juga

Terdapat dua jenis utama sleep apnea. Pertama, Obstructive Sleep Apnea (OSA) yaitu terjadi ketika saluran napas tersumbat saat tidur. Kedua, Central Sleep Apnea yaitu jenis yang lebih jarang, terjadi ketika otak berhenti mengirim sinyal ke otot diafragma untuk bernapas.

Kedua kondisi ini menyebabkan tubuh berhenti bernapas beberapa detik berkali-kali saat tidur, bahkan bisa 20 hingga 30 kali dalam satu jam. Setiap kali napas terhenti, kadar oksigen dalam darah menurun, lalu otak memaksa tubuh untuk bangun dan menarik napas dalam.

Masalahnya, proses “terbangun” ini bisa terjadi ratusan kali setiap malam tanpa disadari, menyebabkan kualitas tidur menurun drastis. Lebih dari itu, tubuh memproduksi hormon stres seperti adrenalin dan kortisol setiap kali hal ini terjadi. Hormon tersebut membuat tekanan darah naik dan jantung bekerja lebih keras, sehingga dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko hipertensi, serangan jantung, hingga gagal jantung.

Mendengkur sesekali mungkin tidak berbahaya. Namun, kamu perlu waspada bila:

1. Dengkuran terjadi hampir setiap malam

2. Suami/istri mengatakan kamu berhenti bernapas saat tidur

3. Sering bangun dengan rasa lelah, sakit kepala, atau tenggorokan kering

Jika mengalami tanda-tanda ini, segera konsultasikan dengan dokter umum atau spesialis tidur. Dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan seperti:

-CT Scan atau Ekokardiogram (USG jantung) untuk memeriksa fungsi jantung,

-Tes stres jantung,

-Polysomnography, yaitu tes tidur semalam penuh yang memantau detak jantung, kadar oksigen, dan pola pernapasan.

Tes ini membantu memastikan apakah kamu mengalami sleep apnea atau gangguan tidur lainnya seperti restless leg syndrome dan narkolepsi.

Mendengkur bisa menjadi tanda dari obstructive sleep apnea maupun central sleep apnea. Kedua kondisi ini sama-sama berisiko meningkatkan gagal jantung, tekanan darah tinggi, dan aritmia (gangguan irama jantung).

Jika kamu atau pasangan mendengkur dengan keras dan sering, jangan abaikan. Konsultasikan ke dokter umum atau spesialis tidur untuk pemeriksaan lebih lanjut agar bisa mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ameera Network (@ameeranetwork)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement