Selasa 09 Sep 2025 06:58 WIB

Dampak Kesehatan Akibat Vape Bisa Terasa dalam Hitungan Menit

Dalam hitungan menit, vape bisa memicu peningkatan detak jantung dan tekanan darah.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Penjual rokok elektronik (vape) (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Penjual rokok elektronik (vape) (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dosen Fakultas Kedokteran IPB University dr Yusuf Ryadi mengingatkan anak muda untuk tak mencoba vape atau rokok elektrik. la menegaskan vape sangat berbahaya bahkan efeknya bisa dirasakan dalam hitungan menit.

Menurut dr Yusuf, dalam hitungan menit efek dari vape bisa memicu peningkatan detak jantung dan tekanan darah. Lalu dalam beberapa hari hingga pekan, bisa memicu gejala seperti batuk kering dan sesak napas.

Baca Juga

"Sementara dalam jangka panjang (lebih dari lima tahun), risiko kanker dan penyakit jantung meningkat signifikan," kata dr Yusuf dalam keterangan tertulis, dikutip pada Selasa (9/9/2025).

la mengatakan vape menyimpan banyak risiko kesehatan, bahkan lebih berbahaya daripada rokok konvensional dalam beberapa aspek. Meski kerap dipandang sebagai alternatif rokok yang lebih aman, vape mengandung berbagai zat berbahaya seperti nikotin, pelarut organik, dan aditif rasa, yang dapat memicu reaksi peradangan pada tubuh.

Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan vape meningkatkan risiko gangguan pernapasan dan penyakit kardiovaskular. Nikotin, yang merupakan zat adiktif utama, sangat mudah menimbulkan ketergantungan, khususnya pada remaja dan dewasa muda yang masih berada dalam fase perkembangan otak.

"Paparan nikotin dapat mengganggu sirkuit dopamin, menurunkan kapasitas memori, perhatian, dan pengendalian emosi," kata dr Yusuf.

Dia memaparkan dekomposisi cairan vape dapat menghasilkan senyawa karsinogenik seperti formaldehida, asetaldehida, dan akrolein, yang berpotensi merusak DNA dan memicu pertumbuhan sel kanker. Partikel halus dalam aerosol vape juga bisa masuk hingga ke alveoli paru dan menyebabkan peradangan serius.

Tak hanya itu, uap vape juga terbukti mengandung logam berat seperti nikel, kadmium, dan timah. "Zat-zat ini dapat memicu penyempitan pembuluh darah, hipertensi, dan gangguan irama jantung," kata dr Yusuf.

Dia mengelompokkan dampak kesehatan dari penggunaan vape ke dalam lima kategori utama. Pertama, gangguan pernapasan seperti bronkitis kronis, bronkiolitis obliterans, dan asma.

Kedua, penyakit kardiovaskular, termasuk hipertensi, aritmia, dan penyakit jantung koroner. Ketiga, peningkatan risiko untuk kanker paru-paru dan saluran cerna bagian atas. Keempat gangguan pembuluh darah tepi seperti penyakit arteri perifer dan ulkus iskemik; serta kesehatan mult, meliputi kerusakan enamel, radang gusi, dan penyakit periodontal.

Oleh karena itu, ia mendorong agar pemerintah mengambil langkah tegas. Seruan publik, riset ilmiah, serta usulan legislasi tengah digalakkan untuk mengatur peredaran vape secara lebih ketat.

"Badan Narkotika Nasional sedang mengkaji status vape sebagai barang terlarang, dan beberapa anggota Dewan Perwakilan Rakyat juga mulai mengusulkan perubahan regulasi," kata dr Yusuf.

Diskriminasi Rokok dan Vape di Perda KTR

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement