REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tentata Israel dikabarkan mengejek sejumlah selebritas Amerika Serikat yang secara terbuka menunjukkan dukungan mereka terhadap Palestina. Dalam foto-foto yang beredar di media sosial (medsos), nama penyanyi Billie Eilish dan aktor Mark Ruffalo, terlihat tertulis pada peluru artileri 155mm yang akan digunakan di Gaza.
Dilansir laman Anadolu Agency pada Rabu (27/8/2025), selain ada nama mereka di peluru itu, terdapat juga tulisan bernada mengolok-olok "Kamu bisa pergi ke Gaza". Aksi ini diduga dilakukan karena kedua selebritas tersebut konsisten menyuarakan seruan untuk gencatan senjata segera di Gaza dan menuntut akses kemanusiaan bagi wilayah yang terkepung itu.
Billie Eilish dan Mark Ruffalo termasuk di antara ratusan seniman yang menandatangani surat Artists4Ceasefire. Mereka juga mengenakan pin merah simbolis di ajang Oscar 2024 sebagai bentuk protes, mendesak Washington untuk menghentikan pasokan senjata ke Israel dan menekan agar gencatan senjata bisa terwujud.
Insiden ini terjadi di tengah operasi militer Israel yang telah membunuh lebih dari 62.700 warga Palestina di Gaza sejak Oktober 2023. Kampanye militer tersebut tidak hanya merenggut nyawa, tetapi juga telah menghancurkan wilayah tersebut hingga menyebabkan krisis kelaparan. Situasi kemanusiaan yang memburuk ini menarik perhatian komunitas internasional, termasuk para seniman dan tokoh publik yang menggunakan platform mereka untuk menyerukan perdamaian.
Dukungan yang diberikan oleh tokoh-tokoh terkenal seperti Eilish dan Ruffalo membawa isu ini ke panggung global, mengajak publik untuk melihat lebih dekat dampak kemanusiaan dari konflik tersebut. Ini juga menunjukkan bagaimana seni dan hiburan yang biasanya terpisah dari politik, kini menjadi bagian integral dari perdebatan global yang lebih luas mengenai konflik ini.
Pada November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Selain itu, Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait perangnya di wilayah tersebut.