Selasa 26 Aug 2025 10:36 WIB

Kapan Waktu yang Tepat Minum Obat Cacing?

Ada beberapa gejala cacingan yang perlu diwaspadai.

Orang dewasa minum obat cacing (ilustrasi). Konsumsi obat cacing, baik untuk anak maupun orang dewasa perlu dilakukan apabila telah mengalami gejala infeksi cacing.
Foto: Dok Freepik
Orang dewasa minum obat cacing (ilustrasi). Konsumsi obat cacing, baik untuk anak maupun orang dewasa perlu dilakukan apabila telah mengalami gejala infeksi cacing.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Infeksi cacing atau kecacingan, yang sering dianggap sepele, ternyata merupakan masalah kesehatan global yang memengaruhi miliaran orang, terutama anak-anak. Mengingat kasus tragis yang terjadi di Sukabumi, kesadaran akan bahaya penyakit ini menjadi semakin penting. Namun, pertanyaan yang sering muncul yaitu kapan sebaiknya kita mengonsumsi obat cacing?

Menurut Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi Penyakit Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Riyadi, SpA, Subs IPT(K), M Kes, mengatakan konsumsi obat cacing, baik untuk anak maupun orang dewasa perlu dilakukan apabila telah mengalami gejala infeksi cacing. Dia mengimbau pentingnya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat.

Baca Juga

"Ini penting ya karena obat cacing itu seperti obat antibiotik. Dia (obat cacng-Redaksi) itu antimikroba, antimikroorganisme. Jangan digunakan secara berlebihan," kata dia dalam seminar daring IDAI bertajuk "Dampak Cacingan pada Anak" pada Jumat (22/8/2025).

Mengenali gejala dan jenis obat cacing

Gejala umum infeksi cacing yang perlu diwaspadai meliputi batuk-batuk yang menyerupai infeksi paru-paru, mual, kurangnya nafsu makan, sulit buang air besar (BAB), dan peningkatan kadar eosinofil (sejenis sel darah putih) pada tes darah. Saat ini, obat cacing yang paling umum digunakan adalah Albendazol, Mebendazol, dan Pirantel Pamoat. Ketiga obat ini efektif untuk berbagai jenis cacing, mulai dari cacing pita, cacing gelang, hingga cacing isap. Dokter Riyadi menjelaskan dosis yang disarankan oleh WHO:

-Albendazol: Untuk anak usia 1-2 tahun, dosisnya 200 miligram dalam dosis tunggal. Untuk anak di atas 2 tahun dan orang dewasa, dosisnya 400 miligram dalam dosis tunggal.

-Mebendazol: Hanya untuk anak usia 2 tahun ke atas dan orang dewasa, dengan dosis 500 miligram dalam dosis tunggal.

-Pirantel Pamoat: Khusus untuk anak di bawah 1 tahun, dengan dosis 10-11 miligram per kilogram berat badan, maksimal 1 gram.

Untuk mendapatkan efektivitas terbaik, obat cacing sebaiknya diminum saat perut dalam kondisi kosong. Selain bagi individu yang bergejala, pemberian obat cacing juga direkomendasikan secara massal di wilayah tertentu. "Kalau daerah dengan prevalensi atau angka kejadian kecacingan di atas 20 persen, minimal anak di usia sekolah dan prasekolah di atas 1 tahun harus mengonsumsi antara satu hingga dua kali Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) kecacingan," kata dia.

Dia mengatakan angka kecacingan secara global sangat tinggi. Data WHO tahun 2023 menunjukkan 1,5 miliar orang, atau 24 persen populasi dunia, terinfeksi cacing. Cacing yang paling sering menginfeksi adalah kelompok cacing yang siklus hidupnya melalui tanah (soil transmitted helminth), seperti cacing gelang (askaris), cacing cambuk, dan cacing tambang.

Menurut dr Riyadi, meskipun kecacingan memiliki beban yang signifikan, penyakit ini sering terlupakan karena jarang menyebabkan kematian secara langsung. "Nah, ini menunjukkan bahwa sebetulnya signifikan bebannya ada, tapi memang menyebabkan kematiannya tidak tinggi. Makanya kita bilang neglected seperti terlupakan ya," kata dia.

Di Indonesia sendiri, prevalensi kecacingan sekitar 20-30 persen, dengan cacing gelang menjadi jenis yang paling dominan. Hampir 80 persen dari kasus ini terjadi pada anak usia sekolah (5-10 tahun) karena mereka paling aktif bermain di luar ruangan. Kelompok usia prasekolah (2-5 tahun) juga berisiko tinggi. Hal ini dikarenakan minimnya edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta kecenderungan anak-anak untuk menyentuh benda-benda di tanah. Oleh karena itu, edukasi kepada orang tua dinilai menjadi sangat krusial untuk mencegah penularan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement