Jumat 22 Aug 2025 22:12 WIB

Menkes Sebut Penyebab Utama Meninggalnya Raya Bukan karena Cacingan

Kemenkes akan melakukan evaluasi terhadap respons terhadap dinkes setempat.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (tengah). Menkes menyatakan penyebab kematian balita asal Sukabumi, Jawa Barat, bernama Raya, bukan disebabkan oleh cacing gelang yang ditemukan dalam tubuhnya.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (tengah). Menkes menyatakan penyebab kematian balita asal Sukabumi, Jawa Barat, bernama Raya, bukan disebabkan oleh cacing gelang yang ditemukan dalam tubuhnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan penyebab kematian balita asal Sukabumi, Jawa Barat, bernama Raya, bukan disebabkan oleh cacing gelang yang ditemukan dalam tubuhnya. Penyebab meninggalnya Raya, kata dia, akibat infeksi berat yang berujung pada sepsis.

"Raya meninggal bukan karena cacingan tetapi karena infeksi yang menyebar ke seluruh tubuhnya," kata Budi seusai seminar kesehatan di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/8/2025).

Baca Juga

Budi mengatakan infeksi berat yang menyebabkan sepsis pada Raya diduga dipicu oleh penyakit yang telah diderita selama berbulan-bulan, seperti batuk berdahak berkepanjangan. Dia menyebut kemungkinan diagnosis awal mengarah pada meningitis atau tuberkulosis (TBC).

"Selama tiga bulan, dia batuk berdahak tanpa henti, tubuhnya melemah, sehingga bakteri menyebar ke seluruh tubuh. Itu yang disebut sepsis," ujarnya.

Meski lebih dari satu kilogram cacing gelang ditemukan dalam tubuh korban, Budi menyebut kondisi tersebut bukan penyebab utama kematian, melainkan faktor pendamping yang memperparah kondisi kesehatan anak tersebut. Atas kasus ini, Budi mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan program Cek Kesehatan Gratis dari pemerintah, termasuk skrining penyakit menular seperti TBC dan infeksi cacing.

"Kalau ketahuan lebih dini, seharusnya tidak sampai meninggal. Ini sudah sangat terlambat. Kami ingin 280 juta penduduk Indonesia memanfaatkan program Cek Kesehatan Gratis," kata Budi.

Dia juga memastikan obat cacing tersedia secara cukup dan gratis di fasilitas layanan kesehatan tingkat pertama, seperti puskesmas, bahkan obat TBC pun ada di fasilitas kesehatan. "Obat cacing sangat tersedia, sangat murah. Sekali minum bisa selesai. Begitu juga dengan TBC, kalau ketahuan lebih awal, pengobatannya sangat efektif," ujarnya.

Terkait dugaan kurang optimalnya layanan kesehatan di daerah, Budi menyatakan Kementerian Kesehatan akan melakukan evaluasi terhadap peran dan respons puskesmas serta dinas kesehatan setempat. "Puskesmas seharusnya bisa mendeteksi dini, baik untuk kasus cacingan maupun TBC. Petugas harus aktif membagikan obat cacing dan melakukan surveilans bagi penderita TBC," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement