Rabu 20 Aug 2025 16:33 WIB

Produser Parasite Teken Kerja Sama dengan Rumah Produksi Joko Anwar

Menurut Joko Anwar, kerja sama ini merupakan langkah besar bagi perfilman Indonesia.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Sutradara Joko Anwar. Rumah produksi Barunson E&A, yang dikenal sebagai produser film peraih Oscar Parasite, resmi menjalin kerja sama eksklusif selama dua tahun dengan Come And See Pictures milik Joko Anwar.
Foto: Dok Republika
Sutradara Joko Anwar. Rumah produksi Barunson E&A, yang dikenal sebagai produser film peraih Oscar Parasite, resmi menjalin kerja sama eksklusif selama dua tahun dengan Come And See Pictures milik Joko Anwar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah produksi Barunson E&A, yang dikenal sebagai produser film peraih Oscar Parasite, resmi menjalin kerja sama eksklusif selama dua tahun dengan Come And See Pictures milik Joko Anwar. Melalui kemitraan ini, Barunson E&A akan menangani penjualan global untuk seluruh film yang diproduksi oleh Come And See Pictures.

Joko Anwar mengatakan kerja sama ini merupakan langkah besar bagi perfilman Indonesia untuk menjangkau pasar global melalui jaringan dan pengalaman Barunson E&A di industri sinema internasional. "Come And See Pictures lahir dari keyakinan bahwa cerita yang berani bisa menggerakkan serta mengubah cara pandang penonton. Barunson E&A telah lama mewujudkan visi yang sama lewat karya-karya mereka. Kesepakatan ini adalah peluang untuk menyatukan semangat kami menciptakan film yang membuka ruang diskusi dan meninggalkan kesan mendalam," kata Joko seperti dilansir laman Deadline, Rabu (20/8/2025).

Baca Juga

Proyek perdana dalam kolaborasi ini adalah Ghost In The Cell, film thriller horor yang ditulis dan disutradarai langsung oleh Joko Anwar. Berlatar di sebuah penjara paling brutal, film ini mengisahkan teror dari kekuatan tak terlihat yang membantai para narapidana, memaksa mereka bekerja sama dengan sipir-sipir korup demi bertahan hidup.

Barunson E&A akan meluncurkan penjualan internasional untuk Ghost In The Cell secara resmi di ajang Toronto International Film Festival (TIFF) dan Asian Contents & Film Market di Busan. Kesepakatan ini juga mencakup proyek sMothered (Legenda Kelam Malin Kundang) yang diproduseri Joko Anwar namun tidak disutradarai olehnya.

CEO Barunson E&A Yoonhee Choi mengatakan pihaknya melihat potensi besar dalam sinema Indonesia, khususnya melalui karya-karya Joko Anwar yang telah terbukti mampu menembus pasar internasional. "Setelah beberapa tahun terlibat di perfilman Indonesia, termasuk saat saya bekerja di CJ ENM dan ikut menangani film seperti Pengabdi Setan dan Perempuan Tanah Jahanam, kami memahami kekuatan cerita dari Indonesia dan bagaimana film-film tersebut bisa diterima secara luas di pasar global," kata dia.

Joko Anwar dikenal lewat berbagai karya sukses termasuk Pengabdi Setan (2017), Perempuan Tanah Jahanam (2019), dan Gundala yang tayang perdana di TIFF. Film terbarunya, Pengepungan di Bukit Duri, diproduksi Amazon MGM Studios dan tayang global di Prime Video mulai 15 Agustus.

Selain dengan Come And See Pictures, Barunson E&A juga bekerja sama dengan sejumlah rumah produksi terkemuka di Indonesia, seperti Visinema Pictures (Jumbo), Base Entertainment (Respati), Miles Films (Rangga & Cinta), Rapi Films (Kitab Sijjin & Illiyyin), dan Imajinari (serial "Agak Laen").

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement