Kamis 02 Oct 2025 21:57 WIB

Trailer Film Legenda Kelam Malin Kundang Kental Atmosfer Misteri

Film Legenda Kelam Malin Kundang dibintangi oleh Rio Dewanto.

Rep: Mg162/ Red: Qommarria Rostanti
Rumah Produksi Come and See Pictures resmi memperkenalkan film terbarunya berjudul Legenda Kelam Malin Kundang di Jakarta pada Rabu (1/10/2025).
Foto: Dok. Mg162
Rumah Produksi Come and See Pictures resmi memperkenalkan film terbarunya berjudul Legenda Kelam Malin Kundang di Jakarta pada Rabu (1/10/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Rumah produksi Come and See Pictures merilis official trailer film Legenda Kelam Malin Kundang, sebuah proyek debut penyutradaraan dari Rafki Hidayat dan Kevin Rahardjo. Film yang dijadwalkan tayang di bioskop pada 27 November ini mengangkat kembali kisah klasik Malin Kundang, namun dengan interpretasi modern yang lebih kelam dan dibalut atmosfer misteri.

Trailer menampilkan sosok Alif (Rio Dewanto), seorang pelukis mikro yang hidup damai bersama keluarga kecilnya. Namun, harmoni itu perlahan terguncang ketika rahasia demi rahasia muncul ke permukaan. Alif mulai menyadari dirinya bahkan tak mampu mengingat wajah ibunya, hingga kedatangan sosok sang Ibu (Vonny Anggraini) membuat hidupnya semakin kacau. Layaknya lukisan-lukisan mikro yang ia buat, kehidupan Alif dipenuhi detail-detail kecil yang menyimpan misteri besar.

Baca Juga

Selain Rio Dewanto, film ini juga dibintangi Faradina Mufti, Jordan Omar, Vonny Anggraini, Sulthan Hamonangan, Gambit Saifullah, Nova Eliza, hingga Tony Merle. Sebagai produser eksekutif, Joko Anwar kembali memberi sentuhan khasnya, memadukan mitos lokal dengan narasi thriller atmosferik. Ia tak hanya memproduseri bersama Tia Hasibuan, tetapi juga ikut menulis skenario bersama Rafki Hidayat dan Aline Djayasukmana serta turun tangan sebagai penyunting gambar.

Joko menegaskan film ini lahir dari keresahan terhadap isu trauma antargenerasi (intergenerational trauma) yang kerap diwariskan tanpa disadari, baik dalam lingkup keluarga maupun bangsa. “Apakah sesuatu yang menjadi beban dari generasi sebelumnya harus tetap dirasakan oleh generasi penerus? Apakah kita bisa menolak dan memulai dari kertas kosong? Itu yang menjadi pertanyaan besar kami saat membuat film ini,” ungkap Joko.

Bagi Joko, Legenda Kelam Malin Kundang juga menandai pentingnya regenerasi di industri film. “Kita butuh orang-orang baru dari generasi baru agar film Indonesia semakin beragam. Salah satu yang paling penting adalah dengan menghadirkan suara-suara baru,” ujarnya.

Kedua sutradara muda Rafki Hidayat dan Kevin Rahardjo pun menekankan bahwa mereka membawa kejujuran pribadi ke dalam naskah maupun arahan. “Kami berusaha menampilkan karakter dan ceritanya dengan jujur. Banyak hal yang dialami tokoh di film ini pernah kami rasakan sendiri. Jadi, cara mereka bereaksi dan bersikap sedikit banyak kami coba hubungkan dengan pengalaman kami sehari-hari,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement