Kamis 23 Oct 2025 13:32 WIB

Inilah 6 Tanda di Kulit yang Menunjukkan Masalah Internal Akibat Obesitas

Masalah kulit yang muncul pada penderita obesitas tidak berdiri sendiri.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Obesitas (ilustrasi). Obesitas tidak hanya berdampak pada kesehatan organ dalam, tetapi juga memicu berbagai masalah pada kulit yang kerap luput dari perhatian.
Foto: Republika/Daan Yahya
Obesitas (ilustrasi). Obesitas tidak hanya berdampak pada kesehatan organ dalam, tetapi juga memicu berbagai masalah pada kulit yang kerap luput dari perhatian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Obesitas tidak hanya berdampak pada kesehatan organ dalam, tetapi juga memicu berbagai masalah pada kulit yang kerap luput dari perhatian. Dermatolog dan co-founder Skin Beyond Borders, dr Pravin Banodkar, menjelaskan obesitas berhubungan erat dengan peradangan kronis, gangguan hormonal, dan sirkulasi darah yang buruk.

"Obesitas adalah bagian dari proses peradangan dan gangguan hormonal yang memengaruhi metabolisme serta peredaran darah. Akibatnya, muncul berbagai perubahan pada kulit yang menjadi tanda dari masalah internal tubuh," kata dr Banodkar seperti dilansir laman Hindustan Times, Kamis (23/10/2025).

Baca Juga

Menurutnya, dampak obesitas pada kulit bersifat kompleks dan saling terkait dengan sistem tubuh lainnya seperti sistem endokrin dan metabolik. Karena itu, masalah kulit yang muncul pada penderita obesitas tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan bagian dari jaringan gangguan kesehatan yang lebih luas. Berikut sejumlah masalah kulit yang umum dialami oleh penderita obesitas menurut dr Banodkar:

1. Infeksi jamur

Lipatan kulit berlebih rentan menampung kelembapan, menciptakan lingkungan ideal bagi jamur dan bakteri berkembang. Kondisi ini memicu infeksi seperti erythrasma, dermatitis kontak, dan menimbulkan bau tidak sedap. Resistensi insulin yang sering menyertai obesitas juga memperparah risiko infeksi ini.

2. Stretch mark

Penumpukan lemak yang membuat kulit meregang dapat menyebabkan peradangan dan munculnya stretch mark. Garis-garis ini bisa berwarna merah atau putih, menandakan proses inflamasi yang sedang terjadi pada kulit.

3. Luka sulit sembuh

Kelebihan jaringan lemak di bawah kulit mengurangi suplai darah dan oksigen, terutama di area lipatan. Akibatnya, proses penyembuhan luka menjadi lebih lambat dan berisiko infeksi, yang bisa memperparah kondisi kulit.

4. Bercak hitam

Penderita obesitas sering mengalami bercak kulit tebal dan berwarna gelap di area leher, ketiak, dan selangkangan. Kondisi ini biasanya terkait dengan resistensi insulin dan gangguan hormonal lain.

5. Skin tag

Skin tag atau daging tumbuh kerap muncul di area lipatan seperti leher akibat peradangan kronis dan resistensi insulin. Kondisi ini juga berhubungan dengan penyakit kulit seperti psoriasis dan hidradenitis suppurativa. Selain itu, jerawat juga lebih banyak ditemukan pada penderita obesitas.

6. Limfedema kronis

Obesitas dapat menyebabkan limfedema atau pembengkakan pada kaki yang disertai perubahan warna kulit. Pada beberapa kasus bahkan bisa menyebabkan limfedema akut atau kronis yang sangat membahayakan kesehatan kulit.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ameera Network (@ameeranetwork)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement