REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penghujung tahun adalah waktu yang paling tepat untuk berlibur ke Arab Saudi. Pada musim dingin dari September hingga Maret Arab Saudi akan berhawa sejuk dan meriah.
Bagi wisatawan Indonesia yang mencari pengalaman liburan akhir tahun yang benar-benar baru, musim dingin di Arab Saudi menghadirkan sederet agenda. Destinasi seperti Riyadh, Jeddah, Al Ula, hingga Al Khobar masing-masing menawarkan karakter unik, dari konser di bawah langit malam, pagi berkabut di pegunungan, snorkeling di Laut Merah, hingga festival di bawah langit gurun.
1. Winter at Tantora, Al Ula (Desember 2025–Maret 2026)
Al Ula menjadi pusat perayaan musim dingin Saudi melalui festival ikonik Winter at Tantora. Di antara tebing-tebing batu pasir raksasa dan makam kuno, para wisatawan dapat menikmati konser kelas dunia, penerbangan balon udara, hingga pertunjukan cahaya yang menerangi gurun. Festival ini juga menawarkan tur heritage di Hegra dan Al Ula Old Town, instalasi seni di lembah, serta pengalaman bersantap yang dikurasi oleh chef ternama.
2. Winter by the Red Sea (Desember 2025–Februari 2026)
Musim dingin adalah saat terbaik menikmati pesisir Laut Merah. Suhu yang sejuk dan air yang jernih memungkinkan wisatawan menyelam dan snorkeling di antara terumbu karang berwarna-warni, berlayar dengan yacht pribadi, atau bersantai di pantai yang tenang.
Dari pesona historis Al-Balad di Jeddah hingga berbagai resort baru di garis pantai, kawasan ini menghadirkan gabungan petualangan dan relaksasi. Jeddah Winter Wonderland juga memberikan pengalaman bertema musim dingin bagi keluarga, lengkap dengan wahana, permainan, pertunjukan, dan berbagai atraksi Jeddah Season.
3. Liburan Dataran Tinggi di Aseer dan Taif (Desember 2025–Februari 2026)
Di barat daya Arab Saudi, pegunungan Aseer dan Taif menawarkan sisi negara yang jarang dibayangkan. Udara sejuk, ladang bertingkat, dan sesekali salju tipis menyelimuti puncak-puncak bukit. Wisatawan dapat berjalan di hutan berkabut, mengunjungi ladang bunga mawar Taif, dan menikmati keramahan masyarakat dataran tinggi. Dengan lembah hijau, tebing dramatis, serta kesejukan angin gunung, kawasan ini menjadi salah satu destinasi musim dingin yang mempesona.
4. Riyadh Winter Nights (Desember 2025–Januari 2026)
Ketika suhu di Riyadh mulai turun, energi kota justru meningkat. Sepanjang musim dingin, Riyadh menjadi tuan rumah pasar terbuka, instalasi cahaya yang memukau, konser, hingga festival kuliner di berbagai distrik. Bagian dari program Riyadh Season, rangkaian acara ini mengubah ibu kota menjadi taman bermain budaya dari pameran seni modern, pop-up fesyen, hingga taman keluarga dan panggung musik. Wisatawan dapat menjelajahi warisan budaya Saudi di siang hari dan menikmati kehidupan malam dalam suasana yang sejuk.
5. Bujairi Terrace, Diriyah (Desember 2025–Januari 2026)
Beberapa menit dari Riyadh, Diriyah mengajak pengunjung kembali ke tempat lahirnya negara Arab Saudi pertama. Dengan pemandangan langsung ke Situs Warisan Dunia UNESCO At-Turaif, Bujairi Terrace menghadirkan pengalaman bersantap mewah, toko terkurasi, serta musik live di bawah langit terbuka. Di sini sejarah dan keanggunan modern berpadu, cocok untuk jalan santai menyusuri budaya maupun makan malam saat matahari terbenam.
6. MDLBEAST Soundstorm (11–13 Desember 2025)
Bagi pecinta musik dan hiburan global, Soundstorm oleh MDLBEAST adalah agenda yang tak boleh dilewatkan. Digelar di pinggiran gurun Riyadh, festival ini menjadi salah satu yang terbesar di Timur Tengah, menghadirkan DJ kelas dunia, panggung imersif, dan penonton internasional. Lebih dari sekadar festival, Soundstorm mencerminkan semangat kreatif Saudi dan identitas budaya baru yang sedang tumbuh. Bagi wisatawan Indonesia, inilah kesempatan merasakan ritme baru Saudi di mana gurun berdenyut oleh musik dan cahaya.
7. Melampaui Ikon Besar: Hail dan Dammam
Musim dingin juga menjadi waktu ideal menjelajahi kota-kota yang lebih tenang namun penuh pesona. Di Hail, wisatawan dapat menemukan seni cadas UNESCO, pasar tradisional, serta bukit pasir yang luas. Sementara itu, Dammam dan Provinsi Timur menawarkan angin lembut Teluk, pemandangan Corniche, serta pantai seperti Half Moon Bay yang cocok untuk keluarga. Destinasi ini menampilkan sisi Saudi yang lebih autentik, hangat, penuh budaya, dan kaya keramahan.
Dari festival gurun hingga ketenangan laut, dari pagi nan berkabut di dataran tinggi hingga gemerlap malam kota, musim dingin di Saudi mengungkap sisi negara yang terasa begitu magis. Antara Desember dan Maret, hembusan angin sejuk menggantikan panas musim panas, udara menjadi segar dan keemasan, dan lanskap tampak lebih lembut dan memikat.
Dikutip dari siaran pers, Jumat (28/11/2025), bagi wisatawan Indonesia, berkunjung ke Saudi kini semakin mudah. Pemegang visa UK, US, atau Schengen yang masih berlaku dan telah digunakan setidaknya sekali dapat mengajukan e-visa atau Visa on Arrival saat bepergian ke Saudi. Bagi mereka yang berkunjung untuk umroh, perjalanan kini dapat diperpanjang untuk menjelajahi keindahan alam dan kekayaan budaya Arrab Saudi di luar dua kota suci.