Kamis 13 Nov 2025 21:59 WIB

Biro Umroh Indonesia Mulai Lirik Wisata Domestik Saudi sebagai Daya Tarik Baru

Umroh plus ke Saudi bisa lebih terjangkau dari segi biaya.

 Pemerintah Arab Saudi menargetkan lebih banyak turis kalangan kelas menengah atas dan kalangan berpenghasilan tinggi. Salah satunya melalui kunjungan ke destinasi wisata seperti Al Ula.
Foto: Republika/Indira Rezkisari
Pemerintah Arab Saudi menargetkan lebih banyak turis kalangan kelas menengah atas dan kalangan berpenghasilan tinggi. Salah satunya melalui kunjungan ke destinasi wisata seperti Al Ula.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keinginan Arab Saudi untuk meningkatkan lebih banyak jamaah umroh Indonesia untuk melanjutkan berwisata di Saudi tak bisa terjadi tanpa kerjasama dengan pemilik travel dan biro umroh Tanah Air. Selama ini harus diakui jamaah umroh Indonesia lebih terbiasa melakukan umroh plus dengan plesir ke luar Saudi, seperti Turki, Dubai, atau Mesir.

Direktur Produksi NRA Group, Atik Sunduseng, mengatakan travelnya sebenarnya sudah sejak beberapa tahun terakhir menawarkan umroh plus ke daerah wisata di Saudi. "Ke Al Ula itu sudah dari 2024 kami masukkan dalam program. Juga misalnya ke Jeddah yang punya kota tua Al Balad, museum, sampai ke Riyadh," katanya, ditemui di acara Visit Saudi Travel Fair di Gandaria City Jakarta, Rabu (12/11/2025).

Baca Juga

Menurutnya, banyak jamaah umroh yang mulai familiar dengan tempat wisata di Saudi. Selain itu banyak pula yang meminta tempat wisata yang baru, yang belum pernah dieksplor sebelumnya.

Dari segi biaya Atik mengatakan umroh plus ke Saudi lebih terjangkau. Alasannya jika harus terbang, biayanya lebih murah karena masuk kategori penerbangan domestik.

Tempat-tempat wisata di Saudi juga banyak yang masih selaras dengan perjalanan spritual seperti umroh. "Karena di Saudi banyak tempat wisata yang menawarkan sejarah-sejarah Islam," lanjutnya.

Perjalanan umroh plus yang ditawarkan NRA biasanya berjalan selama delapan hari. Biayanya per orang di slow season mulai dari Rp 21 juta dan Rp 27 juta saat high season seperti di bulan Desember.

Sementara menurut Chief Marketing Officer Umroh.in, Adam Niagara, saat ini masih lebih banyak agen travel yang menawarkan umroh plus ke negara di luar Saudi. Umroh.in adalah market place yang menjual produk serta paket perjalanan umroh. Sekitar 80 agen travel tergabung dalam marketplace ini.

"Di kami, mayoritas pembeli adalah paket umroh. Tapi mulai banyak juga yang hanya membeli untuk leisure, misalnya ke Al Ula aja atau ke Jeddah," katanya.

Perjalanan non-umroh disebut Adam meningkat karena Saudi kini menawarkan banyak kegiatan hiburan. "Melalui Umroh.in orang bisa beli tuh tiket nonton F1 misalnya, atau tiket konser di Riyadh. Atau festival di kota lain. Tanpa harus membeli paket umroh," terangnya.

Menurutnya wisata pascaumroh akan lebih murah bila dilakukan di Saudi. Alasannya senada dengan NRA yaitu faktor tiket pesawat yang domestik otomatis lebih murah atau perjalanan ke daerah lain di Saudi bisa ditempuh secara darat.

Tahun lalu Arab Saudi mencatat rekor jumlah kunjungan jamaah haji dan umroh di tahun 2024. Sebanyak 18,5 juta orang dari seluruh dunia menyambangi Makkah dan Madinah untuk beribadah.

Sedangkan data BPS mencatat, jumlah wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Arab Saudi mencapai 1,57 juta orang pada 2024. Lebih dari 90 persen kunjungan tersebut dilakukan untuk tujuan ibadah, sisanya untuk bisnis dan wisata umum.

Arab Saudi kini menempati peringkat kedua di antara lima besar destinasi luar negeri favorit wisatawan Indonesia. Jumlah kunjungan tahun lalu meningkat 6,7 persen dari tahun sebelumnya. Sebelumnya terjadi lonjakan 36 persen pascapandemi pada 2022.

Arab Saudi memiliki target menarik sekitar 50 juta wisatawan mancanegara setiap tahun pada 2030, dari total target 150 juta pengunjung.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ameera Network (@ameeranetwork)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement