REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua disarankan mengenalkan musik kepada anak sejak dini. Dokter spesialis anak lulusan Universitas Airlangga Dr dr Lisa Pangemanan, SpA, SubspTKPS(K) menyampaikan orang tua bisa memulai dengan memperdengarkan musik yang punya efek menenangkan pada anak.
"Prinsipnya adalah tolong kenalkan musik dari sedini mungkin. Kita bisa menggunakan musik yang zaman kita dulu kecil ada musik yang untuk anak-anak, kemudian lullaby, yang kita dapatkan sesuatu yang memberikan kenyamanan," katanya, Selasa (24/6/2025).
Anggota Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang Pediatrik Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia itu menyampaikan menurut sejumlah penelitian musik bisa dikenalkan kepada anak dari usia di bawah enam tahun. "Kalau misalnya kita mau bicara yang di usia dua tahun, itu sudah sangat bisa sih. Karena kenyataannya untuk yang les-les musik itu ada yang di usia dua tahun," katanya.
Dalam hal ini, ia mengatakan, anak-anak bisa diajari mengenal nada dan irama serta bermain musik. "Bisa clapping (tepukan), jadi setidaknya mereka mendengarkan," katanya.
Dokter Lisa mengatakan bayi sudah bisa merespons suara pada tiga bulan terakhir usia kehamilan. Pada masa ini, orang tua sudah bisa mulai memperdengarkan musik kepada anak.
"Kan, bisa dengan bernyanyi, karena anak itu akan juga merasa tenang, walau mungkin orang tuanya buta nada atau segala macam, itu bukan merupakan alasan untuk tidak mengenalkan musik dari awal," kata dia.
Hasil-hasil penelitian menunjukkan paparan musik klasik berdampak baik pada perkembangan kognitif anak. Musik juga bisa menghadirkan kenyamanan.
Dokter Lisa mengatakan latihan bermusik bisa dilakukan satu sampai tiga kali seminggu. "Dilakukan satu sampai tiga kali, setidaknya berada di antara itu. Kemudian per kalinya itu adalah 45 menit, makanya kalau kita lihat les musik itu cenderungnya 30-45 (menit)," katanya.
Ia menyampaikan pula terapi musik pasif dapat membantu memperbaiki kemampuan akademik anak, termasuk kemampuan aritmatika, menggambar, dan membaca, serta perhatian dan perilaku anak. "Pemilihan musik seperti halnya pemilihan obat, yang harus tepat pasien, tepat dosis, tepat cara, dan tepat waktu. Oleh karena itu tepat jenis musik, tepat frekuensi, dan durasi pemberian musik," ia menjelaskan.