Rabu 31 Jul 2024 17:15 WIB

Kementerian PPPA Ajak Orang Tua Didik Anak Sesuai Zaman

Membandingkan pola pengasuhan anak sekarang dengan masa lalu dinilai tidak bijak.

Keluarga (ilustrasi). Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mengajak orang tua mendidik anak sesuai zaman.
Foto: republika/mgrol100
Keluarga (ilustrasi). Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mengajak orang tua mendidik anak sesuai zaman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mengajak para orang tua lebih proaktif dalam mendidik anak-anak sesuai dengan perkembangan zaman. Dalam sebuah pernyataan resmi, KemenPPPA menekankan pentingnya orang tua untuk memahami dan merespons perubahan lingkungan yang dinamis, termasuk kemajuan teknologi dan informasi.

"Didiklah anak sesuai zamannya. Pendekatan itu menjadi hal yang penting. Kita selalu membandingkan kenapa enggak seperti kita dulu, seperti mama, seperti ayah dulu," kata Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Pengasuhan dan Lingkungan Kementerian PPPA Rohika Kurniadi Sari dalam webinar bertajuk "Melindungi Anak Usia Dini dari Risiko Perubahan Iklim dan Era Digital" di Jakarta, Rabu (31/7/2024).

Baca Juga

Menurut Rohika Kurniadi Sari, tidak bijak membandingkan pola pengasuhan anak sekarang dengan pola pengasuhan sang orang tua pada masa lalu karena zamannya berbeda. Untuk itu pihaknya menekankan agar orang tua/keluarga mendengarkan suara anak sejak dini. "Sejak dari usia dini prinsip mendengar suara anak, ikut partisipasi membuat keputusan bersama dalam keluarga menjadi hal yang penting," kata Rohika Kurniadi Sari.

Dalam mencegah dampak negatif digitalisasi, orang tua juga harus mengedukasi anak dan menjadi pendamping anak ketika anak berselancar menggunakan gawai. Upaya ini penting, kata dia, karena memang pengasuhan anak saat ini tidak bisa menghindar dari perkembangan teknologi dan digitalisasi.

"Ketika anak memang enggak bisa menafikan terkait gawai, pendampingan ini menjadi penting. Karena itu akan menjadi pisau bermata dua, di mana anak cepat mengenal (teknologi) tapi juga pendampingannya ada," kata Rohika Kurniadi Sari.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement