Senin 02 Jun 2025 10:43 WIB

Masih Malas Pakai Sunscreen? Dokter Ingatkan Soal Bahaya Ini

Tabir surya berfungsi sebagai perisai pertama untuk melindungi kulit dari kerusakan.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Perempuan mengalami masalah kulit (ilustrasi). Dokter  menganjurkan penggunaan tabir surya setiap hari, terutama di negara tropis seperti Indonesia yang terpapar sinar matahari sepanjang tahun.
Foto: www.freepik.com.
Perempuan mengalami masalah kulit (ilustrasi). Dokter menganjurkan penggunaan tabir surya setiap hari, terutama di negara tropis seperti Indonesia yang terpapar sinar matahari sepanjang tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perlindungan kulit merupakan aspek krusial yang terkadang terabaikan, padahal dampaknya terhadap kesehatan dan penampilan sangat signifikan. Saat peralihan musim, kulit menjadi lebih rentan terhadap berbagai masalah.

Spesialis kulit dr Rizky Lendl Prayogo Sp.D.V.E menekankan bahwa perlindungan dasar kulit menjadi hal penting yang patut diperhatikan guna menghindari dampak buruk bagi kesehatan kulit. "Kulit kering itu ibarat tembok yang bolong-bolong, jadi zat ringan, alergen dan polusi mudah masuk," ujar dr Rizky dalam keterangan yang diterima di Jakarta pada akhir pekan lalu.

Baca Juga

Analogi ini menggambarkan betapa rapuhnya skin barrier atau lapisan pelindung kulit ketika kondisinya tidak optimal, membuatnya mudah ditembus oleh zat-zat berbahaya dari lingkungan. Oleh karena itu, ia sangat menganjurkan penggunaan sunscreen atau tabir surya setiap hari, terutama di negara tropis seperti Indonesia yang terpapar sinar matahari sepanjang tahun.

Paparan sinar ultraviolet (UV) yang terus-menerus dan polusi udara adalah faktor-faktor utama yang dapat mempercepat proses penuaan kulit (aging). Penggunaan tabir surya secara konsisten berfungsi sebagai perisai pertama untuk melindungi kulit dari kerusakan yang diakibatkan oleh elemen-elemen eksternal ini.

Selain perlindungan dasar, dr Rizky juga menyarankan perawatan atau treatment berteknologi bioregeneratif, seperti rejuran, sebagai pilihan bagi mereka yang memiliki anggaran lebih. Treatment ini diklaim mampu memperbaiki struktur kulit dari dalam dan mencegah penuaan dini.

"Tujuannya bukan sekadar mempercantik, tapi untuk memperbaiki struktur kulit secara biologis, mencegah penuaan dini bahkan memungkinkan proses reverse aging," kata dia.

Ini menunjukkan pergeseran paradigma dalam dunia estetika, dari sekadar memperbaiki penampilan menjadi upaya restorasi kesehatan dan fungsi kulit secara menyeluruh. Dengan demikian, perawatan kulit tidak hanya berorientasi pada hasil instan, tetapi juga pada kesehatan jangka panjang dan kemampuan kulit untuk meregenerasi diri.

Senada dengan Dr Rizky, pendiri klinik Bamed dr Adhimukti T Sampurna, Sp.D.V.E mengatakan teknologi rejuran merupakan perlakuan regenerasi yang dirancang untuk memperbaiki struktur kulit dari dalam. Ini menegaskan bahwa inovasi dalam dunia dermatologi kini fokus pada perbaikan fundamental di tingkat seluler, bukan hanya mengatasi gejala di permukaan.

Dr Adhimukti juga menekankan pentingnya akses masyarakat terhadap layanan estetika berkualitas tinggi. Menurutnya, setiap orang berhak mendapatkan layanan estetika yang mampu bersaing dengan inovasi dan pelayanan berstandar internasional, bahkan di klinik kecantikan Indonesia sekalipun. Kesadaran akan pentingnya perawatan kulit yang tepat bukan hanya soal estetika, melainkan investasi jangka panjang untuk kesehatan kulit secara keseluruhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement