REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Komunitas penggemar The Beatles, Indo Beatlemania Club (IBC), aktif kembali setelah sempat vakum selama lima tahun akibat kesibukan para anggotanya dan pandemi Covid-19. Dalam Halal Bihalal dan Rapat Luar Biasa yang digelar pada Senin (21/4/2025) di Jakarta, Agus “Choy” Sutisna terpilih secara aklamasi sebagai Presiden IBC keempat untuk masa jabatan empat tahun ke depan. Sam Alatas turut terpilih sebagai Sekretaris Jenderal.
Acara tersebut juga menjadi momen perayaan milad IBC yang ke-21, meski hari ulang tahun resmi komunitas jatuh pada 27 April. Didirikan pada 27 April 2004 di Arios Cafe & Resto, Hotel Ambhara, Jakarta, IBC pernah menjadi komunitas The Beatles terbesar di Indonesia dengan anggota dari berbagai kota.
“IBC dulu sangat besar, bisa sampai jutaan member sebetulnya. Tapi karena vakum lama, database komunitas kami hilang. Sekarang kami sedang berupaya mendata ulang anggota dan memperluas jangkauan komunitas,” kata Agus saat berkunjung ke kantor Republika.co.id, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (25/4/2025).
Menurut Agus, langkah awal pengurus baru adalah memulihkan jaringan komunitas dan mengembangkan strategi untuk menarik lebih banyak member. “Kami lagi rancang-rancang ide baru, sebarkan ke temen-temen, dan bangun dari awal lagi. Harapannya, IBC bisa lebih baik ke depan,” kata Agus yang juga bekerja sebagai pramugara tersebut.
Salah satu rencana besar IBC adalah mengadakan tur ke berbagai daerah di Indonesia untuk menjaring anggota lama maupun baru. Selain itu, IBC juga berencana akan melakukan tur komunitas ke Liverpool pada 2028 mendatang, guna menalak tilas jejak The Beatles di kota asalnya.
Sementara itu, dalam menjawab tantangan zaman, IBC juga siap merangkul anggota muda termasuk Generasi Z. Menurut Agus, generasi muda sebetulnya banyak yang memiliki antusiasme terhadap musik The Beatles, terbukti setiap penampilan G-Pluck (band tribute The Beatles di Indonesia) banyak anak muda yang hadir menonton.
“Ternyata banyak anak muda yang suka The Beatles. Setiap penampilan G-Pluck banyak itu penontonnya anak muda, anak SMP bahkan ada. Jadi harapannya nih kepengurusan baru ini bisa juga merangkul anak Gen Z,” kata dia.
Ia menambahkan, peran generasi senior kini lebih sebagai penggagas dan pengarah, sementara estafet kepemimpinan dan gerakan komunitas ke depan diharapkan bisa diteruskan oleh generasi muda.
“Anak muda nanti yang bergerak, dan harapannya mereka juga yang akan melanjutkan perjuangan komunitas ini,” kata dia.