Selasa 17 Jun 2025 13:03 WIB

Beyonce Buat Kekayaan Paul McCartney Meningkat Drastis

Lagu diitulis McCartney sebagai dedikasi untuk perempuan kulit hitam Amerika.

Beyonce.
Foto: AP Photo/Andrew Harnik
Beyonce.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Legenda The Beatles, Paul McCartney, baru saja mencetak tonggak baru dalam kariernya setelah resmi menjadi miliarder musik pertama asal Inggris. Dalam daftar terbaru Sunday Times Rich List yang dirilis awal Mei 2025, kekayaan musisi berusia 82 tahun ini melonjak dari 1 miliar poundsterling pada 2024 menjadi 1,025 miliar poundsterling di tahun 2025.

Kenaikan ini tak lepas dari kesuksesan tur dunia Got Back yang berakhir di London Desember lalu. Namun, yang membuat perjalanan finansial dan karyanya makin bermakna adalah kontribusi dari sosok perempuan lain, yaitu Beyoncé.

Baca Juga

Pelantun Halo ini memasukkan lagu Blackbird karya McCartney ke dalam album Cowboy Carter, dengan judul baru Blackbird. Album pemenang Grammy tersebut membawa kembali makna kuat lagu yang terinspirasi oleh perjuangan perempuan kulit hitam di era gerakan hak-hak sipil AS.

Lagu yang pertama kali ditulis McCartney pada 1968 itu awalnya memang didedikasikan untuk perempuan kulit hitam Amerika. “Lagu ini sebenarnya untuk perempuan kulit hitam yang berjuang menghadapi diskriminasi,” ungkap McCartney, dalam wawancara dan bukunya Many Years From Now.

“Liriknya memberi pesan harapan, bahwa akan datang momen kebangkitan,” dikutip dari Irish Star, Selasa (17/6/2025).

Kini, makna itu makin relevan. Dalam versi Beyoncé, lagu Blackbiird debut di peringkat 27 Billboard 100, mencetak 14 juta streaming dan 7.000 unduhan hanya dalam sepekan.

Kisah ini bukan cuma soal harta atau musik, melainkan bagaimana karya yang ditulis dengan nurani, empati, dan solidaritas lintas generasi dan gender bisa hidup kembali di tangan perempuan masa kini.

Tak berhenti di situ, McCartney baru-baru ini juga bergabung dengan ratusan seniman yang menyerukan perlindungan hak cipta dari pelanggaran AI. Dalam surat terbuka kepada Perdana Menteri Inggris, ia bersama sineas dan musisi lain menegaskan bahwa hak cipta adalah "urat nadi kreativitas" yang mesti dilindungi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement