Rabu 05 Feb 2025 11:03 WIB

Ulasan Film Nosferatu: Gelap dan Mendebarkan

Nosferatu terinspirasi dari novel klasik berjudul Dracula pada 1987.

Rep: Mgrol156/ Red: Qommarria Rostanti
Salah satu adegan di film Nosferatu.
Foto: Dok Universal Pictures
Salah satu adegan di film Nosferatu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nosferatu, film horor gotik yang disutradarai oleh Robert Eggers akhirnya tayang di bioskop Indonesia mulai Rabu (5/2/2025). Film ini menarik perhatian publik sejak premier perdana di Berlin dan Amerika Serikat pada akhir 2024.

Terinspirasi dari novel klasik Dracula (1897) karya Bram Stoker, Nosferatu tidak hanya mendapat respons positif dari kritikus, tetapi juga sukses secara komersial. Dengan anggaran produksi sebesar 50 juta dolar AS, film ini berhasil meraup pendapatan box office global mencapai 135,4 juta dolar AS sebelum dirilis di Indonesia.

Film ini dibintangi oleh Lily-Rose Depp sebagai Ellen dan Bill Skarsgård sebagai Count Orlok, dengan dukungan aktor-aktor berbakat seperti Nicholas Hoult, Willem Dafoe, Aaron Taylor-Johnson, dan Ralph Ineson. Berlatar era Victoria di kota fiksi Wisborg, Jerman, pada 1838, cerita berpusat pada Ellen, yang tanpa disadari terhubung secara psikis dengan Count Orlok, seorang vampir misterius. Sementara itu, suaminya, Thomas Hutter (Nicholas Hoult), melakukan perjalanan untuk menyelesaikan transaksi properti dengan Orlok, tanpa menyadari bahaya mengerikan yang mengintainya.

Ketika Thomas tiba di kastil Orlok, ia mulai merasakan keanehan, terutama saat sang vampir menunjukkan ketertarikan obsesif pada Ellen. Di kampung halaman, Ellen mulai mengalami firasat buruk dan perubahan aneh di sekitarnya.

Ia sering terbangun pada malam hari, diliputi perasaan tidak menentu. Saat wabah misterius menyebar dan orang-orang di sekitarnya jatuh sakit atau menghilang, kengerian semakin nyata. Thomas berusaha pulang untuk memperingatkan Ellen, tetapi Orlok sudah lebih dulu bergerak, membawa kegelapan bersamanya.

Nosferatu tidak hanya menampilkan visual yang memukau, tetapi juga menggali hubungan psikis antara Ellen dan Orlok, yang memicu ketegangan emosional dan fisik. Film ini berhasil meraih empat nominasi di Academy Award, yaitu Best Cinematography, Best Production Design, Best Costume Design, dan Best Makeup & Hairstyling. Di situs ulasan Rotten Tomatoes, film ini memperoleh skor 85 persen berdasarkan 304 ulasan.

Meski dipuji atas naskah dan sinematografinya, beberapa kritikus menilai film ini kurang memiliki kedalaman emosional dan naratif dibanding karya-karya Eggers sebelumnya. Namun, Nosferatu tetap menjadi interpretasi modern yang setia pada sumber aslinya, didukung oleh visual menawan dan akting yang kuat. Bagi penggemar horor gotik, film ini layak ditonton untuk pengalaman sinematik yang gelap dan mendebarkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement