Ahad 24 Nov 2024 13:58 WIB

Menkes Kaget Banyak Anak Kena Diabetes Tipe 1 Sejak Kecil

Diabetes tipe 1 yang tak segera ditangani dengan tepat dapat berakibat fatal.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Anak membeli jajanan minuman manis (ilustrasi). Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin khawatir terhadap peningkatan kasus diabetes tipe 1 pada anak-anak di Indonesia maupun dunia.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Anak membeli jajanan minuman manis (ilustrasi). Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin khawatir terhadap peningkatan kasus diabetes tipe 1 pada anak-anak di Indonesia maupun dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diabetes melitus, penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi, semakin sering ditemukan pada anak-anak. Peningkatan kasus ini menjadi perhatian serius di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya deteksi dini dan penanganan diabetes pada anak-anak, mengingat kekhawatiran terhadap peningkatan kasus diabetes tipe 1 pada anak-anak baik di Indonesia maupun dunia. "Saya sangat kaget bahwa ternyata banyak anak-anak di dunia, termasuk Indonesia, yang terkena diabetes tipe 1 sejak kecil. Jika tidak diobati dengan cepat, diabetes tipe 1 ini bisa berakibat fatal," ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin saat Peringatan Hari Diabetes Sedunia di RSUP Dr Cipto Mangunkusomo (RSCM), Jakarta, Ahad (24/11/2024).

Baca Juga

Menkes Budi mengungkapkan diabetes tipe 1 yang tidak segera ditangani dengan tepat dapat berakibat fatal, dengan kemungkinan bisa menyebabkan kematian. Dalam upaya untuk menangani masalah ini, Menkes mengungkapkan dukungannya terhadap inisiatif pemerintah yang dipelopori oleh Presiden Prabowo Subianto yaitu program skrining kesehatan untuk masyarakat Indonesia, termasuk anak-anak.

"Saya sudah memutuskan untuk memasukkan skrining diabetes ini untuk kelompok anak-anak, agar masalah ini bisa terdeteksi lebih dini dan penanganannya lebih cepat," kata Menkes.

Menkes Budi juga mengapresiasi langkah kolaboratif antara IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dan pihak terkait yang telah mengembangkan aplikasi PrimaKu yang terintegrasi dengan Satu Sehat. Aplikasi ini diharapkan dapat mempermudah pemantauan dan tindak lanjut pasien diabetes anak. Dalam paparannya, Menkes Budi menyebutkan sudah terdapat 160 ribu pengukuran pada 883 pasien yang terdaftar di sistem PrimaKu.

"Dengan integrasi antara Primaku dan Satu Sehat, data pasien akan lebih rapi dan terintegrasi dengan baik. Ini akan memungkinkan kita untuk memantau anak-anak yang terkena diabetes secara lebih efektif dan memberikan pengobatan yang lebih baik," kata Menkes.

Data yang ada menunjukkan lebih dari ribuan anak di bawah usia 18 tahun di Indonesia menderita diabetes, dan sebagian besar dari mereka diperkirakan mengalami diabetes tipe 1. Menkes Budi berharap integrasi aplikasi ini akan meningkatkan kualitas pemantauan dan pengobatan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan tingkat kesembuhan dan mengurangi angka kematian akibat diabetes pada anak-anak.

"Semoga dengan adanya sistem yang lebih baik, kita bisa memastikan bahwa anak-anak yang menderita diabetes mendapatkan perawatan yang tepat dan terjangkau. Dengan deteksi dini dan penanganan yang cepat, kita dapat meningkatkan peluang mereka untuk hidup sehat," kata Menkes Budi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement