Senin 21 Oct 2024 11:39 WIB

Presenter Korea Yoo Jae-suk Banjir Kritikan Penonton, Dianggap Rasis Terhadap Bintang Tamu

Yoo Jae-suk berulang kali membahas kefasihan bahasa Korea bintang tamu asing.

Presenter Korea Selatan Yoo Jae-suk. Pernyataan Yoo Jae-suk di episode You Quiz on the Block mendapat kritikan dari penonton.
Foto: Soompi
Presenter Korea Selatan Yoo Jae-suk. Pernyataan Yoo Jae-suk di episode You Quiz on the Block mendapat kritikan dari penonton.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presenter Korea Selatan Yoo Jae-suk menghadapi kritik karena diduga membuat pernyataan yang tidak peka terhadap ras selama episode terbaru "You Quiz on the Block" di stasiun televisi tvN. Kontroversi tersebut muncul dari komentar yang dibuat selama acara spesial "Foreigners in Name Only" di acara tersebut.

Dilansir laman Allkpop pada Senin (21/10/2024), beberapa penonton berpendapat bahwa jika pernyataan tersebut dibuat di luar negeri, maka akan dianggap tidak peka terhadap ras. Tampaknya kata-kata Yoo Jae-suk mungkin telah menyebabkan kesalahpahaman yang dapat dianggap bermasalah.

Baca Juga

"You Quiz on the Block" menayangkan episode spesial yang berfokus pada orang asing yang telah menetap dan membangun kehidupan di Korea Selatan. Tamu-tamunya termasuk Leo Ranta, Amarachi, dan Michael Leidman.

Ketika mereka muncul di acara tersebut, Yoo Jae-suk bertanya kepada Leo Ranta, "Kamu berasal dari mana?" dan dia menjawab, "Saya berasal dari Suji, Yongin. Kampung halaman saya di Yangjae, tempat ayah saya tinggal. Saya datang ke Korea dari Finlandia saat saya berusia 100 hari”.

Leo juga menjelaskan bahwa ia telah tinggal di Korea selama hampir 25 tahun. Dia sempat kembali ke Finlandia menjelang akhir sekolah dasar, tetapi ia tidak menguasai bahasa Finlandia dengan baik saat itu.

Ketika Amarachi memperkenalkan dirinya, dengan mengatakan, “Saya lahir di Itaewon, Seoul, tetapi kewarganegaraan saya adalah Nigeria”. Yoo Jae-suuk tampak terkejut dan bertanya, “Apakah Anda belum pernah ke Nigeria?”. Amarachi menjawab, “Saya lahir dan besar di sini. Saya tidak pernah naik pesawat atau kapal. Hanya kewarganegaraan saya yang asing”.

Meskipun bukan warga negara Korea, baik Leo maupun Amarachi lahir atau besar di Korea, dan Leo telah tinggal di sana selama 25 tahun. Namun, sepanjang episode tersebut, Yoo Jae-suk berulang kali mengungkapkan keterkejutannya atas kefasihan mereka dalam berbahasa Korea, dengan mengatakan hal-hal seperti “Anda berbicara bahasa Korea dengan sangat baik” dan “Aksen Anda dan semuanya seperti orang Korea”.

Keheranannya terhadap pelafalan dan kefasihan mereka berlanjut sepanjang acara. Setelah siaran, beberapa penonton menyuarakan kekhawatiran tentang komentar Yoo Jae-suk dan pendekatannya kepada para tamu. Inti dari kritik tersebut adalah bahwa mengomentari kemampuan seseorang untuk "berbicara seperti orang Korea" hanya berdasarkan penampilan mereka dapat dianggap tidak peka terhadap ras dalam beberapa konteks internasional.

Insiden serupa terjadi pada 2018 ketika Mark NCT, seorang Korea-Kanada, ditanya selama wawancara dengan penyiar Amerika, "Apakah Anda dari Kanada?". Ketika dia mengonfirmasi, mereka menjawab, "Bahasa Inggris Anda sangat bagus".

Komentar ini dikritik sebagai pernyataan yang tidak peka terhadap ras, baik di dalam maupun di luar Kanada, karena didasarkan pada asumsi bahwa seseorang yang berpenampilan Asia mungkin tidak fasih berbahasa Inggris. Itu dianggap stereotipe dan bentuk diskriminasi yang telah lama dialami oleh ekspatriat Korea.

Namun, beberapa penonton membela Yoo Jae-suk, dengan menyatakan bahwa ucapannya tidak mengandung unsur rasial karena ditujukan kepada orang asing, bukan orang Korea. Rasa heran Yoo Jae-suk dianggap muncul setelah melihat orang-orang yang tampak seperti orang non-Korea berbicara bahasa Korea dengan lancar.

Mengingat reputasi Yoo Jae-suk yang sudah lama dikenal sebagai orang yang penuh perhatian dan rasa hormat dalam interaksinya, para penonton ini berpendapat bahwa masalah tersebut mungkin merupakan kesalahpahaman. Namun, dari sudut pandang "standar global", beberapa orang percaya bahwa ucapan seperti itu dapat menyebabkan salah tafsir dan harus dihindari di masa mendatang untuk mencegah kesalahpahaman lebih lanjut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement