REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apakah Anda akan mudik ke kampung halaman menjelang Lebaran nanti? Jika ya, jangan lupa untuk membawa skincare. Memilih skincare tidak boleh sembarangan.
Ahli kulit dan kecantikan dr Naila Bilfaqih mengungkapkan hal terpenting dalam memilih skincare yaitu memastikan dua hal. Dua hal itu yakni jenis kulit dan kandungan produk. Sikap tabayyun atau melakukan cek dan ricek juga baiknya dilakukan saat memilih skincare. Tidak perlu terburu-buru apalagi termakan informasi yang simpang siur atau memilih produk skincare hanya karena ikut-ikutan.
“Jangan sampai saat mudik nanti malah terkena dampak buruk akibat menggunakan produk yang tidak terjamin, seperti iritasi, alergi, peradangan, hingga merusak lapisan kulit secara permanen dan meningkatkan resiko penyakit mematikan seperti auto imun dan kanker,” ujar dr Naila dalam keterangan tertulisnya.
Proses verifikasi dan sertifikasi pengujian keamanan produk kosmetik ini meliputi uji klinis, uji keamanan, dan uji efektivitas produk yang ketat, untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya. Setelah itu. setiap produk dikemas dengan proses yang higienis. Berikut beberapa langkah untuk memastikan skincare aman:
1. Melakukan survei harga
Harga produk yang terlalu rendah adalah salah satu ciri khas skincare palsu. Biasakan untuk mengecek harga produk standar di toko resmi sebelum membeli skincare.
2. Mengecek barcode
Beberapa produsen produk perawatan kulit saat ini sudah lazim menempatkan barcode dan kode unik yang dapat dipindai. Jika produknya asli, situs resmi brand akan menampilkan informasi lengkap terkait produk.
3. Meneliti kemasan, tanggal kedaluwarsa, dan label
Produk asli biasanya memiliki kemasan rapi dan kokoh, terutama produk premium. Mengetahui detail kemasan dari produk skincare yang digunakan, penting untuk meningkatkan kewaspadaan. Lakukan cross check melalui foto yang ada di media sosial resmi.
Jika terlihat ringkih, ada kesalahan eja dan stiker yang ditempel asal, bisa jadi produk itu palsu. Produk palsu biasanya tidak memiliki keterangan kadaluarsa dan informasi tentang komposisi produk. Tanggal kedaluwarsa ditentukan melalui serangkaian tes dan uji coba untuk mengukur keamanan dan ditetapkan saat pengembangan produk. Walau terlihat sederhana, tanggal kedaluwarsa menunjukkan kalau produsen serius dalam memahami kondisi mikrobiologi dan kimia, juga kualitas bahan baku serta proses produksi suatu produk.
4. Mengecek nomor BPOM
Saat akhirnya produk skincare diterima, cobalah untuk mengecek nomor BPOM yang tertera di bagian belakang atau bawah kemasan. Biasanya, nomor BPOM terdiri atas dua huruf dan diikuti 11 angka. Masukkan nomor tersebut ke situs resmi BPOM di cekbpom.pom.go.id dan pastikan produk terdaftar dengan benar.
Sebaiknya hindari produk yang tidak terdaftar di BPOM karena kandungan bahan dan dosisnya tidak terjamin aman, seperti merkuri dan hydroquinone berlebih yang berbahaya bagi kesehatan. Skincare yang memiliki bahan aktif dan telah teruji resmi oleh BPOM akan terjamin kualitas bahan, pembuatan dan keamanannya.
5. Memperhatikan isi produk
Saat dibuka, produk skincare yang baik biasanya memiliki tekstur yang homogen, tidak menggumpal, lembut, mudah diserap kulit dan memiliki aroma lembut. Warna produk juga tampak rata, berbeda dengan produk palsu yang biasanya terlihat pecah-pecah dan tidak alami (terlalu cerah atau pucat).
6. Melakukan tes reaksi efek produk
Sebelum mengaplikasikan skincare, disarankan untuk melakukan tes di belakang telinga, untuk memeriksa reaksi tubuh terhadap produk. Produk skincare palsu biasanya membuat kulit terasa panas, gatal, nyeri, hingga iritasi dan mengelupas. Efek samping akibat skincare palsu harus segera ditangani oleh dokter kulit. Sementara itu, produk asli yang berkualitas umumnya sudah lolos uji klinis sehingga aman untuk digunakan.