Selasa 20 Feb 2024 18:09 WIB

Dokter Jelaskan Penanganan untuk Batuk Pilek Biasa pada Anak

Penanganan batuk pilek biasa tidak perlu diberi obat-obatan.

Ilustrasi anak batuk dan pilek.
Foto: Freepik
Ilustrasi anak batuk dan pilek.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis anak konsultan respirologi, dr Rina Triasih menjelaskan penanganan untuk gejala batuk pilek biasa atau selesma yang terjadi pada anak-anak tidak langsung diberikan obat cukup dengan mengoleskan krim oles atau balsam di dada anak.

"Tergantung pada anaknya usia berapa. Kalau ini anak bayi, di bawah satu tahun ada selesma, itu tidak perlu diberikan obat yang diminum kita bisa memberikan balsam aja di dadanya dan di punggungnya," kata Rina dalam diskusi daring yang dipantau di Jakarta, Selasa (20/2/2024).

Baca Juga

Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu menambahkan, pada bayi juga bisa digunakan obat semprotan hidung untuk mengencerkan lendir atau ingus yang menghambat hidung sehingga lebih mudah dikeluarkan.

Sementara itu, untuk anak-anak yang usianya di atas satu tahun, dianjurkan untuk diberi campuran kecap dan jeruk nipis sebanyak 3 sampai 4 kali dalam sehari jika gejala batuk pilek yang dirasakan tidak mengganggu.

"Jeruk nipis sama kecap itu satu sendok teh saja yang 5 mililiter, kemudian dikasih jeruk nipisnya separuh diperas. Bisa diberikan 3 sampai 4 kali sehari," kata Rina.

Selain campuran kecap dan jeruk nipis, anak-anak juga bisa diberikan madu atau air hangat agar dahak yang berada di saluran pernafasan dapat diencerkan dan mudah dikeluarkan ketika batuk.

"Jadi, bukan menekan batuknya karena batuk itu kita perlukan untuk mengeluarkan dahak yang lebih, jadi pada selesma itu biasanya terjadi produksi dahak yang berlebih tadinya di hidung kemudian lama-lama bisa turun ke saluran napas," ujarnya.

Menurut Rina, penanganan batuk pilek biasa tidak perlu diberi obat-obatan karena batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh yang normal, yang justru melindungi saluran napas bawah supaya tidak mengalami gangguan.

"Jadi batuk itu untuk melemparkan segala sesuatu yang seharusnya tidak ada di saluran napas kita. Nah itu adalah batuk yang kawan, dan batuk yang seperti itu jangan dilawan," tuturnya.

Rina mengatakan berbagai penelitian telah mengungkapkan bahwa tidak ada perbedaan antara batuk pilek pada anak yang diobati dan yang tidak diobati.

"Sehingga, sebaiknya kita agak jangan sedikit-sedikit diobati kalau ada anak batuk," ucap Rina.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement