Kamis 18 Jan 2024 00:09 WIB

Minuman Energi Timbulkan Pikiran untuk Bunuh Diri pada Anak dan Remaja, Kok Bisa?

Kandungan apa pada minuman berenergi yang memicu pikiran bunuh diri?

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Reiny Dwinanda
Minuman berenergi (Ilustrasi). Minuman berenergi dapat menyebabkan tekanan psikologis dan masalah kesehatan mental.
Foto:

Para menteri mengusulkan pelarangan penjualan minuman energi kepada anak di bawah 16 tahun pada 2019, namun belum dilaksanakan. Banyak para pengecer di Inggris Raya (UK) secara sukarela menolak mengizinkan generasi muda membeli minuman tersebut.

Gavin Partington, dari British Soft Drinks Association (BSDA), mengatakan Kode Praktik sukarela BSDA mengenai minuman-minuman energi, yang diperkenalkan oleh dan untuk anggota BSDA pada tahun 2010, berisi sejumlah poin ketat mengenai pemasaran yang bertanggung jawab. Artinya, anggota BSDA tidak memasarkan atau mempromosikan minuman energi kepada anak-anak di bawah 16 tahun, dan mereka juga tidak mencicipi produk untuk kelompok usia tersebut.

Selain itu, menurut Partington, produk minuman  energi anggota BSDA memiliki catatan peringatan yang menyatakan “tidak direkomendasikan untuk anak-anak". Ia menyebut anggota BSDA tetap berkomitmen untuk mendukung penjualan minuman energi yang bertanggung jawab.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement