Kamis 18 Jan 2024 00:09 WIB

Minuman Energi Timbulkan Pikiran untuk Bunuh Diri pada Anak dan Remaja, Kok Bisa?

Kandungan apa pada minuman berenergi yang memicu pikiran bunuh diri?

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Reiny Dwinanda
Minuman berenergi (Ilustrasi). Minuman berenergi dapat menyebabkan tekanan psikologis dan masalah kesehatan mental.
Foto:

Asupan kafein harian dalam jumlah sedang hingga 400 mg direkomendasikan untuk para orang dewasa, namun hanya sedikit penelitian mengenai tingkat-tingkat yang dapat ditoleransi untuk para remaja dan anak-anak. Kaleng biasa juga mengandung lebih dari batas tambahan gula harian anak yang direkomendasikan oleh National Health Service (NHS), yaitu 19-24 gram per hari, tergantung usia.

William Roberts, dari Royal Society for Public Health mengatakan tinjauan penting ini menambah semakin banyak bukti bahwa minuman-minuman energi dapat membahayakan kesehatan fisik dan mental anak-anak dan para remaja, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

"Itulah mengapa kita memerlukan Pemerintah Inggris Raya untuk meningkatkan dan mewujudkan komitmennya pada tahun 2019 untuk melarang penjualan minuman-minuman energi kepada anak di bawah 16 tahun," ujar Roberts.

"Dalam melakukan hal ini, mereka tidak hanya mengikuti bukti yang ada tetapi juga mengikuti contoh negara-negara yang telah membatasi penjualan kepada anak-anak, sebuah langkah yang didukung oleh mayoritas masyarakat," katanya.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement