Sabtu 13 Jan 2024 12:02 WIB

Sama Bahayanya dengan Rokok Konvensional, Ini Fakta-Fakta tentang Vape

Vape mengandung tiga zat sama persis dengan rokok konvensional.

Rep: Santi Sopia/ Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang menganggap rokok elektronik (vape) lebih aman dari segi kesehatan dibandingkan rokok konvensional. Padahal anggapan itu jelas keliru karena faktanya, rokok elektronik sama bahaya-nya dengan rokok biasa.

Prof Agus Dwi Susanto, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengatakan kelompok pro rokok elektronik menyebut bahwa produk ini tidak memiliki TAR alias kondensat asap hasil pembakaran seperti dari rokok biasa. Menurut dia, itu adalah narasi yang berbahaya.

Baca Juga

Penggunaan rokok elektronik sama bahayanya dengan rokok konvensional. Memang, kata Prof Agus, vape tidak memiliki TAR, tapi juga mengandung tiga zat sama persis dengan rokok konvensional.

"Jadi tiga kandungan sama persis ada sehingga sama-sama menimbulkan ketagihan dan masalah kesehatan," kata Prof Agus dalam pertemuan zoom, beberapa waktu lalu.

Selain menyebabkan adiksi, vape juga bisa termasuk dalam pemakaian narkoba karena pernah ditemukan penggunaan vape memakai cairan narkoba. 

Berikut fakta-fakta soal rokok elektronik/vape.

1. Rokok elektronik mengandung nikotin

Fakta bahwa rokok elektronik memiliki kandungan nikotin tidak bisa dibantah. Setiap cairan pada vape bisa mengandung nikotin yang berbeda-beda. Meski demikian, harus dipahami bahwa nikotin dalam vape benar-benar ada.

2. Mengandung bahan karsinogenik

Ada beberapa jurnal dan riset dari luar negeri yang menyatakan rokok elektronik mengandung bahan karsinogenik. Ini bisa merangsang peradangan, masalah paru dan jantung.

Partikel-partikel halus juga keluar....

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement