REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Robert Downey Jr meraih penghargaan Aktor Pendukung Terbaik Golden Globe untuk film Oppenheimer pada pekan lalu. Dalam pidato penerimaan penghargaannya, dia mengucapkan kalimat yang cukup menyita perhatian warganet di media sosial.
"Ya, ya, saya mengonsumsi beta-blocker jadi ini akan mudah," kata dia dalam potongan ucapannya saat naik ke atas panggung, seperti dikutip dari laman USA Today, Selasa (9/1/2024).
Downey kemudian menyebut penerimaan pialanya sebagai penghargaan yang "paling berkembang". Ia juga berterima kasih kepada istrinya Susan, yang disebut telah berani mendukungnya keluar dari zona nyaman.
Warganet menjadi penasaran dengan beta-blocker yang diucapkannya di atas panggung. Beta-blocker sebenarnya dikenal sebagai obat penghambat beta dan bekerja dengan cara menghambat efek hormon epinephrine atau adrenalin, hormon yang berfungsi untuk meningkatkan detak jantung dan memicu kerja otot jantung.
Menurut Mayo Clinic, beta-blocker biasanya digunakan untuk menurunkan tekanan darah dan mengatur ritme jantung. Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) belum menyetujui obat tersebut secara khusus untuk pengobatan kecemasan.
Namun, para ahli medis mengatakan pil tersebut dapat menjadi pilihan bagi mereka yang mengalami kecemasan terkait acara atau kinerja seperti fobia sosial atau demam panggung. Apa itu beta-blocker dan bagaimana cara kerjanya?
Berbeda dengan antidepresan atau benzodiazepin seperti Xanax, beta-blocker tidak mengubah kimia otak seseorang. Sebaliknya, obat ini adalah obat resep yang untuk sementara waktu menghalangi respons fisiologis tubuh terhadap kecemasan, seperti peningkatan detak jantung, sesak di dada, atau pernapasan cepat, bergantung pada jenis beta-blocker yang digunakan.
Dokter Sheldon Zablow, seorang psikiater yang berbasis di San Diego, AS, sebelumnya mengatakan kepada bahwa beta-blocker adalah yang pilihan baik bagi mereka yang merasa cemas sebelum acara tertentu, seperti presentasi atau wawancara penting. Menurut Zablow, beta-blocker "cukup aman" dengan sedikit efek samping termasuk kelelahan dan disfungsi seksual. Meskipun disarankan untuk menghindari olahraga berat jika sudah meminum obat tersebut.
"Namun, bagi mereka yang memiliki kondisi yang sudah ada sebelumnya seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronik (COPD), beta-blocker bisa berbahaya dan bahkan mematikan," kata Dr Collin Reiff, asisten profesor klinis di Departemen Psikiatri di NYU Langone Health.
Beta-blocker seperti propranolol dapat menyebabkan bronkospasme pada penderita asma atau COPD. Ini juga dapat menutupi episode hipoglikemik, jadi pengonsumsinya harus sangat berhati-hati jika menderita diabetes.