Selasa 19 Dec 2023 21:53 WIB

The Changcuters Bicara tentang Generasi Z, Disebut 'Penguasa Era Digital'

The Changcuters berharap karya baru mereka diterima hingga generasi Z.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
The Changcuters. The Changcuters melihat saat ini generasi Z sedang menjadi salah satu penguasa era digital.
Foto: Republika/Santi Sopia
The Changcuters. The Changcuters melihat saat ini generasi Z sedang menjadi salah satu penguasa era digital.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- The Changcuters melihat saat ini generasi Z sedang menjadi salah satu "penguasa zaman". Tetap eksis di dunia hiburan dengan membawa ciri khas mereka, band asal Bandung itu juga hendak menghadirkan karya-karya yang relatable dengan generasi tersebut.

"Kita juga pernah muda, sekarang kita merasakan jadi bapak-bapak, jadi kita bisa jadi bapak-bapak Gen-Z minimal jadi inspirasi," kata vokalis Tria dalam media gathering di Jakarta, Senin (18/3/2023).

Baca Juga

Tria dan The Changcuters bicara soal Gen-Z yang dianggap hidup di era teknologi dan informasi yang semakin mudah. Banyak Gen-Z yang memiliki prestasi hebat, namun ada juga isu kesehatan mental yang kerap dikaitkan dengan mereka.

Dalam strategi marketingnya, The Changcuters juga turut melakukan riset di media sosial yang menarik perhatian Gen-Z. Misalnya dengan melakukan voling soal "keresahan di malam minggu".

"Strategi kami sekarang itu harus digital mau gak mau, bukan melek lagi harus ahli digital sejauh ini kami pun se-update update-nya pasti butuh orang-orang yang jauh lebih ahli, banyak diskusi," ujar Tria.

Menurut Pelantun "Gila-Gilaan" itu, Gen-Z menjadi penguasa era digital sekarang. Jadi kuncinya sekarang tidak perlu harus jadi anak muda di medan perang, melainkan akhirnya bisa melihat situasi dan menyinkronisasikan apa yang dilakukan band selama 19 tahun ini dan bagaimana menyampaikan itu di era sekarang tanpa harus kelihatan terlalu tua.

"Komunikasi udah beda, kalau dulu ketika berkarya ingin menyuarakan ke banyak orang, sitemnya piramid mengerucut, media, tv supaya penyebarannya massal, kalau sekarang menyebar dari awal sudah sebanyak-banyaknya mendapatkan audiens yang ingin kami tangkap, kayak media gathering jujur saya lebih senang, menghayati tapi tetap semua harus dijalani itu yang mungkin agak berbeda," ujar Tria lagi.

Gitaris Alda menyebutkan, kunci eksis band juga dikarenakan komitmen masing-masing. Dengan terus mengeluarkan karya, maka band bisa melewati fase setiap generasi. "Karena komitmen kami adalah terus berkarya," kata dia.

The Changcuters yang digawangi Tria, Qibil, Alda, Dipa, dan Erick telah merilis enam album dan berencana menguarkan album ketujuh. Album pertama mereka Mencoba Sukses (2006) diikuti repackaged Mencoba Sukses Kembali (2008). Berikutnya album kedua bertajuk Misteri Kalajengking Hitam pada pertengahan 2009. Selanjutnya ada Tugas Akhir (2011), Visualis (2013), Binauralis (2016) dan Loyalis (2020). Pada pengujung 2023, band rock tersebut merilis lagu "Memang Beda" yang membawa pesan tentang jangan galau menghadapi perbedaan, karena sejatinya setiap manusia memang berbeda. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement