Selasa 21 Nov 2023 17:13 WIB

Merasa Cemas Setiap Bangun Pagi, Mungkin Anda Mengalami Ini

Mengapa sebagian orang merasa cemas saat bangun pada pagi hari?

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Merasakan cemas saat bangun tidur (ilustrasi). Sebagian orang mengalami kecemasan setiap bangun pagi.
Foto: PxHere
Merasakan cemas saat bangun tidur (ilustrasi). Sebagian orang mengalami kecemasan setiap bangun pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak jarang pagi hari menjadi waktu berat bagi sebagian orang. Entah itu merasa tidak semangat, loyo, hingga merasakan cemas (bisa dikarenakan alasan tertentu yang mendasarinya).

“Meskipun beberapa stres dianggap sebagai bagian alami dari kehidupan, kekhawatiran berlebihan terhadap tugas sehari-hari atau situasi yang dianggap tidak mengancam oleh orang lain dapat mengindikasikan gangguan kecemasan,“ kata Jasreen Birgi, pimpinan di startup kesehatan mental Lissun, dikutip dari Indian Express, Selasa (21/11/2023).

Baca Juga

Mengapa sebagian orang merasa cemas saat bangun pada pagi hari? Birgi menjelaskan, setiap orang terkadang merasa cemas, dan kecemasan merupakan respons alami terhadap stres. Misalnya, orang mungkin merasa cemas setelah bangun tidur karena wawancara kerja atau ujian di sekolah. Namun, jika kecemasan pagi hari mulai terasa di luar kendali, itu mungkin pertanda adanya masalah yang lebih mendalam.

Ada beberapa kemungkinan penyebab kecemasan pada pagi hari, sebagai berikut:

-Penyebab biologis: Kortisol, sering dikenal sebagai “hormon stres” karena perannya dalam mengendalikan respons tubuh melawan stres.

-Gangguan kecemasan: Kecemasan pada pagi hari mungkin merupakan tanda gangguan kecemasan, seperti gangguan kecemasan umum (GAD). Penderita GAD mengalami kekhawatiran dan ketakutan berlebihan setidaknya selama enam bulan. Gejala lain mungkin termasuk kelelahan kronis, masalah fokus, dan kegelisahan.

-Kualitas tidur yang buruk: Masalah tidur seperti insomnia, gangguan tidur, dan kualitas tidur yang buruk dapat membuat seseorang merasa lebih cemas pada pagi hari.

-Asupan gula dan kafein: Hanya sedikit penelitian yang menghubungkan kecemasan dengan asupan gula yang lebih tinggi. Penelitian lain menemukan hubungan antara hipoglikemia (gula darah rendah) dan gejala kecemasan dan depresi. 

-Penggunaan zat atau alkohol: Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kokain, alkohol, narkoba lain juga dapat memperburuk gejala kecemasan dan meningkatkan risiko gangguan kecemasan.

-Masalah kesehatan fisik: Penyakit fisik kronis dapat menyebabkan seseorang merasa lebih cemas. 

-Perubahan kehidupan: Perubahan besar dalam hidup dapat menyebabkan masalah kecemasan. Seperti perubahan dalam tatanan hidup, seperti pindah ke daerah baru atau orang lain pindah, perubahan pekerjaan.

-Gen dan kecemasan: Tinjauan studi pada 2017 menunjukkan bahwa gangguan kecemasan umum (GAD) dapat diturunkan, dengan GAD dan kondisi terkait dikaitkan dengan sejumlah gen berbeda. 

Bagaimana mengatasinya?

-Menurunkan asupan kafein, nikotin, dan alkohol

-Makan sarapan yang sehat

-Teknik relaksasi

-Kebiasaan tidur yang baik dan sehat

-Buatlah daftar tugas atau tulis jurnal tentang hari Anda sehingga pikiran tidak melayang bebas di benak Anda.

-Berolahraga secara teratur

-Mengelola tingkat stres

-Mengatur pengatur waktu kekhawatiran untuk mempertimbangkan hal yang menyebabkan kecemasan. Beri diri batas waktu 10 atau 15 menit untuk merasakan perasaan tersebut. Namun ketika waktunya habis, lanjutkan ke strategi perawatan diri Anda

-Hindari pikiran negatif

-Mengembangkan rutinitas pagi yang mindful.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement