REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Supermodel Bella Hadid mengunggah ulang sebuah video menyentuh tentang sepak terjang tenaga kesehatan yang bekerja di RS Indonesia di Gaza, Palestina. Hadid mengunggahnya lewat Instagram Story akunnya, @bellahadid, pada Rabu (8/11/2023).
Video tersebut semula dibagikan oleh akun Instagram @cravingpalestine, yang lantas di-repost oleh Hadid. Dalam tayangan tersebut, wartawan CNN Anderson Cooper tengah mewawancarai perawat Amerika Serikat bernama Emily Callahan.
Dalam wawancara itu, Cooper bertanya, apakah Callahan akan kembali ke Gaza jika memungkinkan. Dengan yakin, Callahan menjawab bahwa dalam sekejap, dia akan kembali ke sana. Sebab, hatinya berada di Gaza dan akan tetap berada di Gaza.
"Orang-orang Palestina di tempat saya bekerja, baik staf nasional di kantor, maupun staf saya di Rumah Sakit Indonesia, mereka adalah orang-orang paling luar biasa yang pernah saya temui dalam hidup saya," kata Callahan dalam video tersebut.
Callahan merupakan seorang perawat AS yang bekerja untuk Doctors Without Borders atau Médecins Sans Frontières (MSF). Dia pernah terjebak dalam kondisi berbahaya saat pengepungan di Gaza selama 26 hari, bersama 21 staf internasional MSF lainnya.
Lantas, Callahan dievakuasi kembali ke AS pada 1 November 2023. Wawancara dengan CNN berlangsung pada 6 November 2023. Perempuan yang menjabat sebagai nurse activity manager itu menggambarkan bencana kemanusiaan di Gaza yang dahsyat akibat serangan Israel.
Hingga kini, beberapa dokter dan perawat yang merupakan staf Callahan serta tenaga kesehatan lain di RS Indonesia di Gaza masih mengalami hal mengerikan tersebut. Callahan mengatakan, banyak yang ingin tetap tinggal untuk membantu rakyat Palestina.
Dia bercerita, saat kondisi kian genting di Gaza, terdapat pemberitahuan untuk pindah ke selatan Wadi Gaza serta perintah evakuasi. Perintah itu terjadi saat ada seorang perawat terbunuh ketika ambulans di luar rumah sakit diledakkan di akhir pekan pertama memanasnya konflik Hamas-Israel.
Di tengah perintah evakuasi, Callahan mengirim pesan kepada para tenaga kesehatan di RS Indonesia. Dia menanyakan informasi soal kehilangan staf serta memberitahukan kembali perintah evakuasi, serta desakan untuk beranjak ke Wadi Gaza.
"Satu-satunya jawaban yang saya dapatkan adalah, 'Ini adalah komunitas kami. Ini adalah keluarga kami. Mereka adalah teman-teman kami. Jika mereka membunuh kami, kami akan mati dengan menyelamatkan sebanyak mungkin orang'," jelas Callahan.
Dia mengaku sangat terharu dengan itu, dan meski kini sudah di AS, Callahan menyatakan hendak kembali ke Gaza. Dia mengingatkan, banyak warga sipil yang mencari perlindungan di sana, juga kenyataan bahwa banyak dokter dan perawat tidak meninggalkan tempat tersebut karena loyalitasnya pada warga Palestina.
"Saya tahu bahwa ada gagasan yang sedang 'didorong' saat ini bahwa siapa pun yang tetap tinggal (di Palestina) akan dianggap sebagai ancaman. Saya ingin mengingatkan semua orang, bahwa mereka yang memilih tetap tinggal itu adalah para pahlawan," ujar Callahan.