Selasa 07 Nov 2023 23:03 WIB

Istri Founder Grab Diduga Pro Israel, Muncul Tren Uninstall Grab di Indonesia dan Malaysia

Ajakan uninstall Grab muncul usai istri founder Grab membuat unggahan tentang Israel.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Klarifikasi istri Founder Grab, Chloe Tong di akun Grab Malaysia. Saat ini akunnya dan akun Founder Grab, Anthony Tan terbatas untuk privasi.
Foto: Grab Malaysia
Klarifikasi istri Founder Grab, Chloe Tong di akun Grab Malaysia. Saat ini akunnya dan akun Founder Grab, Anthony Tan terbatas untuk privasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belakangan ini, media sosial X diramaikan dengan tagar #UninstallGrabNow dan seruan untuk menghapus aplikasi Grab. Tren ini muncul tak lama setelah istri dari salah satu pendiri Grab, Anthony Tan, yaitu Chloe Tong, kedapatan membuat unggahan yang diduga menyiratkan dukungan untuk Israel.

Unggahan Tong yang diduga bernada pro Israel mulai viral di media sosial, setelah seorang influencer asal Malaysia membuat sebuah unggahan pada 3 November lalu. Dalam unggahan tersebut, sang influencer membagikan sejumlah tangkapan layar dari unggahan yang dibuat oleh Tong.

Baca Juga

"Hati saya remuk dan saya tidak mengatakan apa pun karena saya tak bisa berkata-kata. Saya benar-benar jatuh cinta dengan Israel tahun ini dan telah menghabiskan lebih banyak waktu di sana dalam dua kali perjalanan dibandingkan dengan perjalanan lain (yang saya lakukan) di luar Singapura," tulis Tong dalam unggahan yang dia buat pada 26 Juli, seperti dikutip oleh Republika.co.id pada Selasa (7/11/23).

Unggahan tersebut mendorong sejumlah warganet asal Malaysia untuk menghapus atau meng-uninstall aplikasi Grab dari ponsel mereka. Beberapa warganet juga memberikan komentar terkait aplikasi alternatif yang bisa menjadi pilihan.

"Sudah uninstall sejak saat ini memang rajin masak bekal, semoga terus istiqomah," tulis warganet Malaysia.

Tak hanya di Malaysia, unggahan influencer asal Malaysia tersebut juga mendapatkan banyak view dari warganet Indonesia. Seperti halnya warganet Malaysia, sebagian warganet Indonesia juga memilih untuk menghapus aplikasi Grab setelah melihat unggahan tersebut.

"Oke deh, uninstall Grab," tulis warganet Indonesia.

Akan tetapi, ada pula beberapa warganet yang menyatakan bahwa orang-orang keliru mengartikan unggahan Tong. Warganet tersebut menjelaskan bahwa Tong hanya membuat unggahan perjalanan liburan dan spiritualnya ke Yerusalem.

Menurut beberapa warganet, umat Kristiani melakukan perjalanan ke Yerusalem karena menganggap tempat tersebut adalah tempat suci. Mereka menjelaskan bahwa perjalanan ziarah ini tidak jauh berbeda dengan umat Islam yang pergi ke Mekkah untuk beribadah.

"Banyak dari kami (umat Kristiani) pergi ke Israel untuk wisata religi. Wisata ke Yerusalem, Israel, bukan berarti kita pendukung (Israel)," ujar seorang warganet.

Warganet lain juga menyatakan hal serupa. Perjalanan yang dilakukan Tong ke Yerusalem kemungkinan besar merupakan ziarah religi. Dia menilai, unggahan tersebut dibuat oleh Tong untuk mengabadikan perjalanannya berziarah ke tempat suci ummat Kristiani.

"Sebaiknya jangan langsung judge kalau ke Yerusalem sama dengan zionis-lah. Banyak kok umat Nasrani support Palestina. Jangan suka sebar hoax, judge sembarangan," tulis warganet lain.

Di tengah panasnya perdebatan di media sosial, Grab Indonesia dan OVO merilis sebuah pernyataan resmi pada 5 November lalu. Dalam pernyataan resmi tersebut, Grab Indonesia dan OVO mengungkapkan bahwa mereka akan mendonasikan dana kemanusiaan sebesar Rp 3,5 miliar untuk membantu korban konflik yang terdampak di Gaza, Palestina.

"Bantuan tersebut akan disalurkan melalui BenihBaik.com, platform crowdfunding, dan CSR marketplace independen di Indonesia," jelas Grab Indonesia dan OVO dalam pernyataan resmi mereka.

Dalam pernyataan tersebut, Grab Indonesia dan OVO juga menekankan bahwa mereka tidak akan pernah mendukung tindakan apa pun yang tidak mengindahkan perikemanusiaan dan perikeadilan. Keduanya juga menekankan bahwa mereka tidak akan mengambil sikap netral dalam perlindungan mutlak hak asasi manusia.

"Dan mendukung segala upaya untuk menciptakan perdamaian yang nyata dan adil," ujar Grab Indonesia dan OVO. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement