REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Minat generasi muda terhadap trading dan investasi meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Banyak anak muda mulai belajar membaca pasar dan mencoba membangun kemandirian finansial di tengah kemudahan akses teknologi. Namun di balik tren tersebut, kesadaran mengenai pentingnya edukasi masih menjadi tantangan utama.
Trader muda Kenneth William mengingatkan generasi muda agar tidak terjebak pada anggapan bahwa trading adalah cara cepat meraih keuntungan. Ia menegaskan bahwa setiap bentuk investasi selalu membutuhkan pemahaman pasar dan perilaku manusia sebagai dasar pengambilan keputusan. “Saya belajar bahwa bisnis apa pun selalu tentang memahami manusia dan pasar. Trading pun sama, hanya medianya yang berbeda,” ujarnya, Selasa (18/11/2025).
Perjalanan trading seharusnya diperlakukan sebagai proses belajar yang panjang dan disiplin. Kesalahan dan kerugian adalah bagian dari tahapan edukasi yang tidak bisa dilewati begitu saja. “Saya sempat gagal berkali-kali, tapi justru dari kegagalan itu saya belajar tentang kesabaran,” katanya.
Ia juga mengingatkan bahwa banyak pemula masih terjebak pada langkah impulsif, seperti masuk pasar tanpa riset atau mengejar tren sesaat. Karena itu ia menekankan pentingnya manajemen risiko dan kemampuan mengendalikan emosi sebelum terjun dengan modal besar. Menurutnya, pemahaman inilah yang harus menjadi prioritas utama bagi trader muda.
Keputusan Kenneth berinvestasi di Bitcoin pada harga sekitar 9.500 dolar AS pada 2019 menjadi pembelajaran penting dalam membaca momentum dan melakukan riset jangka panjang. Keberhasilan tidak muncul dari insting semata, melainkan dari konsistensi belajar dan memahami risiko. “Banyak orang berpikir forex dan crypto itu cara cepat kaya. Padahal yang paling penting adalah pemahaman dan edukasi,” tuturnya.
Melalui aktivitas edukasi yang ia lakukan, Kenneth menekankan bahwa literasi finansial harus menjadi fondasi sebelum seorang pemula menaruh modal di pasar.
Baginya, kemampuan membaca peluang, memahami risiko, dan menjaga disiplin adalah kunci untuk bertahan dalam jangka panjang. Ia berharap generasi muda melihat trading bukan sebagai jalan pintas, melainkan sebagai ruang belajar finansial yang berkelanjutan.