Kamis 19 Oct 2023 21:55 WIB

Festival Film Marak, Apa Pentingnya untuk Sineas dan Penonton?

Jika dikelola baik, festival film akan berdampak baik bagi ekosistem perfilman.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Film (ilustrasi). Festival film semakin banyak digelar di Indonesia. Festival film disebut mendatangkan manfaat bagi sineas.
Foto: www.freepik.com
Film (ilustrasi). Festival film semakin banyak digelar di Indonesia. Festival film disebut mendatangkan manfaat bagi sineas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Festival film sudah jamak digelar, baik di dalam maupun di luar negeri. Salah satunya adalah Jakarta World Cinema Week (JWCW) yang tahun ini digelar secara daring dan luring di Jakarta pada 11-18 November 2023. Namun, apa sebenarnya manfaat dari ajang demikian?

Ketua Bidang Festival dan Penyelenggara Kegiatan Badan Perfilman Indonesia (BPI), Vivian Idris, menyampaikan ada banyak peran dari sebuah festival film. Jika dikelola dengan baik dan berkelanjutan, sebuah festival film akan berdampak baik bagi iklim dan ekositem perfilman.

Baca Juga

Pada konferensi pers JWCW 2023 di Jakarta, Kamis (19/10/2023), Vivian mengatakan festival film bisa menjadi pusat pengembangan kemampuan filmmaker. Dari yang semula tidak tahu, bisa menonton dan menambah wawasan tentang beragam film, mengikuti workshop untuk belajar membuat film.

Sineas pun disebut Vivian bisa mempelajari market film, mengembangkan serta merealisasikan sebuah proyek sinema lewat berbagai peluang atau program pendanaan. Setelah sinema yang dibuat akhirnya rampung, ajang festival film bisa menjadi tempat pemutarannya.

"Film bisa diikutkan dalam kompetisi atau diapresiasi lewat sebuah festival film. Untuk masyarakat pun, perannya besar sekali untuk literasi film. Menjadi ajang mengetahui kultur dan kebudayaan lain melalui film, apalagi jika film yang diputar berasal dari berbagai belahan dunia," ujar Vivian.

Sutradara Ifa Isfansyah menyebutkan bahwa dirinya adalah sineas "produk" festival film. Pria 43 tahun kelahiran Yogyakarta itu mengenang, dahulu dia pun tidak menyadari apa guna dari sebuah festival film, sampai dia bertandang ke Busan International Film Festival.

Di sana, Ifa menyimak beragam film dan mengikuti berbagai rangkaian acara, hingga dia menyadari urgensi festival bagi sineas maupun penikmat film. Sejak 2006, Ifa lantas menggagas festival ikonik Jogja-NETPAC Asian Film Festival yang digelar setiap tahun hingga sekarang.

Sutradara film Pendekar Tongkat Emas itu menyadari, menonton film di bioskop dan di ajang festival amat berbeda. Dia senang festival film di Tanah Air terus berkembang, bahkan dianggap menjamur. Sebab, itu jadi wadah mempertemukan sebuah film dengan penonton yang lebih luas. Akan tetapi, menurut Ifa, sebuah festival film haruslah memiliki karakter yang kuat dan program yang baik sehingga bisa menjaring audiens

"Tidak ada ruang yang lebih tepat dari festival film untuk membentuk budaya menonton. Tidak masalah jika ada semakin banyak festival. Idealnya, satu kota punya satu festival film. Lebih dari satu lebih bagus," kata Ifa yang merupakan Steering Committee JWCW 2023.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement