Kamis 07 Sep 2023 08:37 WIB

Alasan Grup K-Pop RIIZE Ubah Nama Fandom: Kontroversial, Dikaitkan dengan Bendera Jepang

RIIZE memutuskan akan mengubah nama fandom-nya dari SUNZ jadi BRIIZE.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Grup K-pop RIIZE debut melalui album Get A Guitar pada 4 September lalu. RIIZE mengubah nama fandom dari SUNZ menjadi BRIIZE karena dianggap kontroversial dan dikaitkan dengan bendera Jepang.
Foto: Dokumen
Grup K-pop RIIZE debut melalui album Get A Guitar pada 4 September lalu. RIIZE mengubah nama fandom dari SUNZ menjadi BRIIZE karena dianggap kontroversial dan dikaitkan dengan bendera Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Grup K-pop terbaru yang berada di naungan agensi SM Entertainment, RIIZE, menjadi perbincangan hangat beberapa hari terakhir. Yang terbaru, mereka memutuskan mengubah nama fandom dari SUNZ menjadi BRIIZE. 

Sebelum debut, para penggemar sempat diberi kesempatan unik untuk memberikan nama resmi bagi klub penggemar (fandom) RIIZE. Setelah periode pengajuan ditutup, pilihan dikerucutkan menjadi tiga yang memiliki arti khusus yaitu SUNZ, WIISH, dan BRIIZE.

Baca Juga

Pada 4 September, RIIZE mengadakan showcase debut mereka, di mana mereka memperkenalkan lagu "Get A Guitar". Selama showcase, nama klub penggemar juga diumumkan untuk pertama kalinya, dengan SUNZ memenangkan voting.

Meskipun hubungan antara nama grup dan SUNZ terlihat jelas, para penggemar kemudian menunjukkan bagaimana nama tersebut bisa berubah menjadi sesuatu yang kontroversial. Ketika menggunakan RIIZE dan SUNZ secara bersamaan, banyak penggemar merasa ada banyak kemiripan dengan kata “rising sun” atau matahari terbit. Ini mengingatkan penggemar pada Kyokujitsuki (matahari terbit), bendera nasional Jepang saat masa penjajahan.

Orang Korea dan negara-negara Asia lainnya yang terkena dampak militerisme dan imperialisme Jepang telah lama membandingkan bendera/desain matahari terbit Jepang dengan swastika Nazi, karena angkatan laut kekaisaran Jepang menggunakan bendera tersebut pada awal abad ke-20 ketika Jepang menjajah Korea Selatan. Kemungkinan interpretasi ini membuat banyak orang bertanya-tanya mengapa SM Entertainment memberikan nama tersebut sebagai pilihan, terutama karena Shotaro, yang diyakini banyak orang sebagai pemimpin RIIZE, adalah orang Jepang.

“Gabungkan keduanya, dan apa yang kamu dapat? Penggemar dan Perusahaan K-pop tidak pernah berpikir dua langkah ke depan, dan kita berakhir dengan hal-hal seperti nama-nama fandom yang berhubungan dengan fasisme,” kata seorang penggemar dengan akun @Carrie** dalam cicitannya di X.

“Hmm, saya ingin tahu, apa terjemahan resmi bahasa Korea dan yang paling penting terjemahan bahasa Jepang untuk kedua nama itu. Jika ada penonton yang menyadari bahwa hal ini bisa berakhir buruk,” kata penggemar lainnya seperti dilansir Koreaboo, Rabu (6/9/2023).

Di sisi lain, banyak penggemar yang menyukai nama tersebut dan lebih memilihnya daripada alternatif yang diberikan. “Oh terima kasih Tuhan, SUNZ yang dipilih dan bukan BRIIZE,” kata seorang penggemar dengan akun @lsrfrom**.

“Tunggu, ini sebenarnya nama penggemar yang sangat lucu,” kata penggemar lainya di X.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement