Kamis 07 Sep 2023 08:23 WIB

Kasus Kanker di Bawah Usia 50 Tahun Melonjak 79 Persen, Apa Pemicunya?

Kasus kanker kini semakin banyak ditemukan pada pasien berusia lebih muda.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Kanker (ilustrasi). Kasus kanker di dunia saat ini semakin banyak ditemukan pada kelompok usia yang lebih muda yaitu di bawah 50 tahun.
Foto: PxHere
Kanker (ilustrasi). Kasus kanker di dunia saat ini semakin banyak ditemukan pada kelompok usia yang lebih muda yaitu di bawah 50 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus kanker di dunia saat ini semakin banyak ditemukan pada kelompok usia yang lebih muda yaitu di bawah 50 tahun. Dalam kurun waktu 30 tahun, kasus kanker pada kelompok usia ini meningkat sebanyak 79 persen.

Fakta ini diungkapkan dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal BMJ Oncology. Studi ini mengungkapkan, jumlah kasus kanker baru di dunia pada 2019 tercatat sebesar 3,26 juta, 79 persen lebih tinggi bila dibandingkan dengan penambahan kasus kanker baru pada 1990.

Baca Juga

Studi ini juga menemukan bahwa kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak terdiagnosis pada kelompok usia yang lebih muda. Sedangkan jenis kanker yang mengalami peningkatan paling cepat adalah kanker tenggorokan dan kanker prostat.

Kemunculan kasus kanker di usia yang lebih muda paling banyak ditemukan di wilayah Amerika Utara, Australasia (wilayah Australia, Selandia Baru, serta beberapa pulau di Samudera Pasifik), dan Eropa Barat. Di Inggris, kasus kanker juga tampak mengalami peningkatan yang signifikan, namun melandai sejak 2010 hingga 2019.

Tak hanya jumlah kasus, studi ini juga menemukan bahwa kasus kematian akibat kanker mengalami peningkatan yang signifikan. Bila dibandingkan dengan 1990, kasus kematian akibat kanker pada 2019 mengalami peningkatan sekitar 28 persen atau lebih dari sejuta kasus.

Tim peneliti dari Zhejiang University di Cina menilai ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi peningkatan kasus kanker di dunia. Salah satu di antaranya adalah faktor yang tidak dapat dimodifikasi, yaitu faktor genetik.

Namun, faktor-faktor yang bisa dimodifikasi juga turut berperan dalam memicu lonjakan kasus kanker dalam 30 tahun ke belakang. Menurut tim peneliti, faktor-faktor tersebut adalah konsumsi daging merah dan garam yang berlebih, kurang olahraga, dan kadar gula darah yang tinggi.

Tak hanya itu, tim peneliti juga menilai bahwa pola hidup yang tidak sehat turut berkontribusi pada melonjaknya kasus kanker di dunia. Beberapa bentuk pola hidup yang tidak sehat tersebut adalah obesitas, konsumsi alkohol, serta kebiasaan merokok.

Menurut dr Claire Knight dari Cancer Research UK, ada banyak orang yang terpapar oleh berbagai faktor-faktor risiko ini di usia yang lebih muda. Oleh karena itu, saat ini tren kasus kanker mengalami peningkatan yang signifikan pada kelompok usia yang lebih muda.

"Kanker awalnya dikenal sebagai penyakit orang tua. Kita perlu melakukan lebih banyak studi untuk mengetahui penyebab kemunculan kanker di usia yang lebih muda," ujar dr Knight, seperti dilansir laman Express pada Rabu (6/9/2023).

Menurut dr Knight, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menekan risiko kanker. Upaya-upaya tersebut adalah berhenti atau menjauhi rokok, menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang, berolahraga secara rutin, serta melindungi diri dari paparan sinar matahari. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement