Kamis 03 Aug 2023 17:10 WIB

Jangan Jadi Kebiasaan, Nahan Perut Agar Terlihat Lebih Kurus Bahayakan Kesehatan dan Organ

Orang kerap menahan perutnya agar tak terlihat buncit saat difoto.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Perut buncit. Menahan perut berlama-lama agar tidak terlihat buncit bisa menyebabkan masalah kesehatan.
Foto: www.freepik.com
Perut buncit. Menahan perut berlama-lama agar tidak terlihat buncit bisa menyebabkan masalah kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar kesehatan telah memperingatkan orang-orang agar tidak menarik perut untuk terlihat lebih kurus. Ada banyak efek merugikan yang ditimbulkannya pada kesehatan atas tindakan tersebut.

Wanita dan pria sering menahan napas dan menarik perut mereka agar terlihat lebih ramping difoto dan ketika mengenakan pakaian ketat. Kebiasaan itu dapat menyebabkan ketegangan pada otot punggung dan leher, serta menyebabkan postur buruk yang kronis.

Baca Juga

Pakar ilmu olahraga dan pendiri Community Moves, Van Marinos, menjelaskan bahwa tindakan menahan perut terus-menerus dapat membatasi kemampuan diafragma untuk berfungsi dengan baik, yang akhirnya memengaruhi mekanisme pernapasan. Ilmuwan itu juga berbagi bahwa menarik perut dapat berkontribusi pada nyeri leher dan masalah postural, yang menyebabkan ketidakseimbangan, sehingga terjadi leher punuk karena tekanan yang diberikannya pada tulang belakang.

"Terus-menerus menarik otot perut menyebabkannya berkontraksi, yang menarik Anda ke posisi kolaps, mengubah kelengkungan tulang belakang," kata ahli fisioterapi asal Sydney, Australia, Jerome Murphy, dilansir Daily Mail, Kamis (3/8/2023).

Guru kesehatan Erika Weiss juga mencatat menarik perut dapat mengembangkan lipatan di perut dan menonjolkan kantong perut. Perut memainkan peran kunci dalam bagaimana Anda tetap seimbang saat bergerak. Karena itu, mencengkeram otot perut berarti semua energi mengalir ke satu area, yang menyebabkan ketidakseimbangan.

"Walaupun banyak orang akan melakukannya tanpa berpikir, ini hampir merupakan refleks, ada dampak jangka panjang yang terkait dengan 'mencengkeram perut' karena Anda menahan ketegangan yang signifikan di satu bagian tubuh untuk waktu yang lama," ujar Weiss.

Weiss menjelaskan bahwa tindakan tersebut memberi tekanan tambahan pada klavikula dan leher bagian bawah, yang menyebabkan nyeri leher, bahu, dan punggung. Ketegangan berlebih dan terlalu banyak bekerja dapat berdampak pada dasar dan organ panggul, menyebabkan masalah kandung kemih dan usus, inkontinensia, atau bahkan prolaps panggul.

Fisioterapis Jerome Murphy mengungkapkan bahwa satu-satunya momen Anda bisa menahan perut adalah saat mengangkat beban di gym.

"Ini adalah teknik penyangga yang Anda gunakan saat mengangkat sesuatu yang berat, itu tidak pernah dimaksudkan untuk membuat Anda terlihat lebih kurus," kata Murphy.

Weiss juga menyamakan aktivitas menahan perut dengan terus-menerus membuat satu otot tetap tegang selama keseluruhan olahraga. Bergantung pada berapa lama masalahnya bertahan, beberapa efek menahan perut tidak dapat diubah.

"Jika Anda mengerjakan pekerjaan kantoran, Anda dapat bergerak setiap satu atau dua jam, (untuk) membuat secangkir teh, berjalan mengelilingi meja beberapa kali, apapun yang membuat Anda bergerak," ujar Weiss.

Murphy juga merekomendasikan orang yang menderita sakit leher dan punggung untuk mempertimbangkan menggunakan meja berdiri. Anda juga dapat mencegah masalah lebih lanjut dengan melakukan latihan relaksasi otot, seperti yoga. Weiss menyarankan untuk fokus pada gerakan yang berdampak rendah tanpa menyebabkan tekanan tidak perlu pada otot yang sakit.

Berikut pose yoga yang Anda lakukan untuk memperbaiki postur tubuh dan menghilangkan stres.

1. Berdiri Membungkuk ke Depan

- Juga dikenal sebagai Uttanasana, pose ini juga meregangkan paha belakang dan bermanfaat untuk menghilangkan stres.

- Mulailah dengan pose tangan terangkat sebelum menurunkannya ke bawah di kedua sisi dan melipat ke depan dari pinggul.

- Bawa telapak tangan sejajar dengan jari kaki, dan tekan telapak tangan rata. Biarkan kepala menggantung dan tarik napas perlahan saat kembali ke atas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement