Rabu 26 Jul 2023 14:05 WIB

Vokalis The 1975 Sering Bikin Kontroversi, Ini ‘Pembelaannya’

Vokalis 1975 Matty Healy sering membuat kontroversi ketika manggung.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Band asal Inggris The 1975. Sang vokalis, Matty Healy, mengungkapkan alasan mengapa sering membuat kontroversi.
Foto: EPA
Band asal Inggris The 1975. Sang vokalis, Matty Healy, mengungkapkan alasan mengapa sering membuat kontroversi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vokalis The 1975 Matty Healy menghebohkan media sosial dengan aksi ciuman gay yang dilakukan di atas panggung festival yang digelar di Malaysia. Sebelum tindakan amoral itu, Healy juga pernah terlibat sederet kasus kontroversial lainnya.

Dia pernah menyampaikan komentar kontroversialnya selama penampilan The 1975 di Finsbury Park pada awal Juli lalu. Ketika itu ia juga diketahui mengajak ayahnya untuk melantunkan lagu "All I Need To Hear" dalam pertunjukan tersebut.

Baca Juga

Healy mengatakan, meskipun ia menyesali beberapa keputusannya, namun sering membuat pernyataan kontroversial dengan alasan demi menghibur para penggemarnya. Dari penampilannya di podcast The Adam Friedland Show, dia bergurau tentang "queerbaiting". Dia menertawakan pernyataan ofensif yang dibuat oleh pembawa acara dan mulai mengejek berbagai aksen.

“Saya bukan seseorang yang menerima begitu saja. The 1975 bukan band tandus. Ada banyak ironi di dalamnya,” kata dia saat berbicara dengan penonton di London.

Dia mengatakan, selalu mencoba berbagai hal. Dalam beberapa hal ia merasa benar dan beberapa hal juga salah.

“Tapi, tahukah Anda? Ada banyak hal yang saya katakan, lelucon yang saya buat, mungkin ada beberapa lagu yang akan saya ambil kembali jika saya punya kesempatan,” kata dia seperti dilansir dari laman NME, Rabu (26/7/2023).

Healy menyebut semua perilaku kontroversialnya berasal dari keinginan dia yang mencoba menghibur para penggemarnya, dan menjadi sedikit bersemangat ketika menikmati pertunjukan. “Yang saya maksud adalah saya benar-benar melakukan ini karena saya ingin membuat kalian tertawa dan merasa baik. Itulah yang dilakukan seni favorit saya dan itulah yang saya coba lakukan. Saya menjadi sedikit bersemangat," kata dia seraya menyebut bahwa dia sangat bangga pada dirinya sendiri.

Pada pertunjukan The 1975 lainnya di Auckland, penyanyi kelahiran 1989 itu juga mengeluarkan permintaan maaf kepada rapper Ice Spice. Dalam podcast itu ada perdebatan apakah dia orang Hawaii, Inuit, atau Cina, sebelum meniru aksen negara dan wilayah tersebut. Healy juga pernah dipanggil oleh Rina Sawayama di Glastonbury, setelah sang penyanyi menggunakan penampilannya untuk mendedikasikan lagu baru "STFU!!" untuk pria kulit putih yang menonton Ghetto Gaggers, dan mengolok-olok orang Asia di podcast.

Bagian pertama dari pernyataan Healy tampaknya mengacu pada komentar yang dibuat oleh dirinya sendiri di podcast, yang menyatakan bahwa dia menonton Ghetto Gaggers, sebuah merek video porno bermuatan rasial yang melibatkan wanita kulit berwarna. Di tempat lain pada penampilan The 1975 di Finsbury Park, Healy mengundang ayahnya dan Auf Wiedersehen, aktor Pet Tim Healy, ke atas panggung untuk membawakan lagu "All I Need To Hear" dari album terbaru mereka, Being Funny in a Foreign Language.

Dia juga mengejutkan para penggemar dengan memakan daging mentah di atas panggung. Hal itu dianggap sebuah gerakan yang juga dia lakukan di sebuah pertunjukan di Madison Square Garden pada tahun lalu.

Dalam berita lain pada pekan lalu, musisi Amber Bain atau lebih dikenal sebagai The Japanese House membahas kontroversi vokalis The 1975 tersebut. Bain mengaku terkadang memiliki masalah dengan perkataan Healy.

“Tapi saya yakin telah membuat pandangan saya tentang hal itu dengan sangat jelas. Pada akhirnya, inilah seseorang yang secara pribadi sangat mendukung dan menginspirasi saya, tidak dapat disangkal bahwa dia adalah musisi yang luar biasa dan penulis lagu yang luar biasa,” kata dia.

 

 

Cek Typo 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement