REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Band 1975 mengacaukan acara musik Good Vibes Festival di Malaysia pada Jumat (21/7/2023). Buntut dari aksi kontroversial ciuman gay di atas panggung itu, The 1975 dituntut untuk ganti rugi.
Menurut laporan NME, pengacara Malaysia Matthew Thomas Philip mengumumkan gugatan atas nama artis dan vendor festival Malaysia terhadap para perseonel The 1975, yakni Matty Healy dan anggota lain, yaitu Ross MacDonald, George Daniel, serta Adam Hann, atas kerugian yang ditimbulkan oleh sisa festival tiga hari yang dibatalkan.
Musisi internasional biasanya telah dibayar lunas sebelum acara, namun berbeda dengan musisi di Malaysia. Musisi lokal tidak dibayar lunas atau menerima kurang dari yang seharusnya sebelum acara selesai.
Philip mengatakan, protes Healy terhadap UU Anti-LGBT di Malaysia adalah sebuah tindakan sembrono yang disengaja. “Pandangan saya adalah The 1975 harus bertanggung jawab atas kerugian yang diderita oleh artis dan vendor,” kata dia, Kamis (27/7/2023).
Sejauh ini, sudah ada lima artis dan lima vendor yang bergabung dalam gugatan untuk menuntut ganti rugi. Namun siapa saja mereka, Philip tidak menyebutkannya. Yang jelas, tuntutan hukum lainnya bisa menyusul.
Seorang juru bicara Future Sound Asia, yang menyelenggarakan festival tersebut, mengatakan saat ini sedang menjajaki opsi hukum. Wan Alman, yang menjalankan perusahaan tersebut, mengatakan kepada Billboard bahwa pembatalan menyebabkan kerugian finansial yang besar tahun ini dan dapat membatasi konser masa depan di negara tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, The 1975 melakukan aksi amoral saat acara musik Good Vibes Festival di Malaysia. Band tersebut mencaci maki pemerintahan Malaysia, meludah di panggung, meminum sebotol miras saat tampil, serta mencium rekan sesama jenisnya antara vokalis dan pemain bas.
Tidak merasa bersalah atas tindakannya itu, sang vokalis Matty Healy justru mengkritik penghentian festival musik Malaysia yang harusnya digelar tiga hari itu. Ia juga mengunggah foto peta Malaysia dan memberi topi hitam, menandakan ia tidak akan pernah lagi menginjakkan kaki ke Malaysia.
Selain itu, Matty juga mengunggah foto-foto kebersamaannya dengan sang bassist sejak awal band terbentuk. Seolah ia ingin mengklarifikasi bahwa ia dan rekannya itu hanyalah sebatas teman, bukan dua lelaki yang sedang menjalin cinta.
Tetapi semua yang diunggah Matty itu tidak mengubah apa pun, dan ia tetap dianggap oleh semua orang sebagai sosok penyuka sesama jenis karena aksinya itu. Apalagi tidak ada permintaan maaf yang dilontarkannya, membuat penggemar yakin tak akan lagi mendengar musik mereka.