Kamis 06 Jul 2023 21:02 WIB

Memasak Daging dengan Suhu Tinggi Salah Satu Cara Antisipasi Infeksi Bakteri

Spora pada daging bisa mati apabila dimasak dengan suhu tinggi dan waktu yang lama.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Nora Azizah
Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan dalam proses memasak daging agar terhindar dari infeksi bakteri (Foto: ilustrasi daging)
Foto: Pixabay
Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan dalam proses memasak daging agar terhindar dari infeksi bakteri (Foto: ilustrasi daging)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Guru Besar Bidang Kesehatan Hewan Ternak dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Profesor Lili Zalizar mengatakan, ada sejumlah cara agar masyarakat dapat terhindar dari penyakit yang disebabkan bakteri antraks, terutama untuk masyarakat yang senang mengonsumsi hewan ternak. Pasalnya, daging hewan yang terkontaminasi bakteri antraks sulit untuk dilihat secara kasat mata.

Menurut Lili, masyarakat sebagai konsumen harus memastikan membeli daging yang hewan ternaknya disembelih di RPH yang sudah terdaftar agar lebih aman. Kemudian, masyarakat harus memasak daging dengan suhu tinggi. 

Baca Juga

"Ketiga, sebaiknya tidak ikut membantu memotong atau mencacah daging dari ternak yang disembelih karena sakit," jelas Lili, saat dikonfirmasi Republika.co.id, Kamis (6/7/2023). 

Lili juga mengungkapkan, beberapa cara pengolahan agar spora yang ada di daging dapat mati. Cara pertama, yakni daging dimasukkan ke presto atau autoclave dengan suhu 121 derajat celcius selama 15 menit. Kemudian cara lainnya, yaitu daging harus direbus dengan suhu 100 derajat celcius selama satu sampai dua jam.

Antraks termasuk salah satu penyakit yang perlu diwaspadai oleh manusia. Pasalnya, penyakit ini dapat menular ke manusia dari hewan ternak yang terinfeksi antraks, hanya saja kasusnya jarang terjadi.

Antraks diketahui dapat menular ke manusia (zoonosis) melalui hewan yang sudah terinfeksi sebelumnya. Antraks bisa menular melalui permukaan kulit, memakan daging hewan yang sudah terinfeksi, hingga melalui saluran pernapasan.

Sebelumnya, kasus penyakit antraks kembali muncul di Gunungkidul, DIY. Hingga saat ini, penyakit itu telah menjangkiti sebanyak 87 orang dan satu orang meninggal dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement