REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pangeran Harry dirumorkan sempat mengajukan ide untuk mewawancarai Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump untuk sebuah podcast. Harry dilaporkan ingin sekali mewawancarai kedua tokoh politik tersebut berkaitan tentang masa kecil mereka.
Kabar ini muncul setelah ada laporan pada pekan lalu bahwa musim kedua untuk program siniar milik Duke dan Duchess of Sussex bersama Spotify bertajuk "Archetypes" telah dibatalkan. Kesepakatan kontrak program senilai 20 juta dolar AS itu tidak diperpanjang Spotify.
Kini, muncul laporan bahwa Harry mengajukan berbagai ide untuk pertunjukannya sendiri, meski belum ada yang membuahkan hasil. Menurut sumber Bloomberg, Harry telah berbicara kepada "banyak" produser dan rumah produksi tentang ide-idenya.
Hal itu termasuk ide untuk mengungkap cerita tentang trauma masa kecil yang akan membuat sang pangeran mewawancarai serangkaian tamu, termasuk presiden Rusia, mantan pemimpin AS, dan pendiri Facebook Mark Zuckerberg. Harry disebut ingin mewawancarai soal tahun-tahun awal dan bagaimana mereka membentuk diri menjadi orang dewasa seperti sekarang ini.
Menurut seorang sumber, Harry juga mengajukan ide tentang acara yang membahas peran sosok ayah. Kemudian juga gagasan lain tentang acara terkait berbagai percakapan sosial utama di setiap episode. Harry juga disebut berharap dapat mengundang Paus Francis di siniarnya untuk membahas agama.