REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semua orang pasti pernah merasa ketakutan melihat jam, mencoba untuk tidur tapi tidak bisa. Ketika dibutakan oleh serangan insomnia, biasanya seseorang tidak tahu apa yang ada di balik pikirannya.
Beragam cara juga telah dicoba seperti mematikan lampu, buat kamar menjadi sejuk, dan tetap tenang dengan menjauhkan ponsel, tapi masih tetap tidak bisa. Bisakah itu karena sesuatu yang dilakukan siang hari menjadi penyebabnya?
Melansir dari Best Life, Rabu (21/6/2023), pakar tidur membenarkan hal itu. Ada lima kebiasaan yang dilakukan pada siang hari yang dapat memengaruhi tidur pada malam hari:
1. Makan junk food
Jika sedang berjuang untuk bisa tidur nyenyak, pikirkan tentang apa yang Anda makan akhir-akhir ini. Menurut studi pada Mei 2023 yang diterbitkan di Obesity, peserta penelitian yang mengonsumsi makanan tinggi gula, lemak jenuh, dan makanan olahan selama sepekan, memiliki kualitas tidur lebih buruk daripada mereka yang diet sehat.
“Kami melihat aktivitas gelombang lambat, ukuran yang dapat mencerminkan seberapa nyenyak tidur seseorang,” kata rekan penulis studi itu, Jonathan Cedernaes.
Menariknya, mereka melihat bahwa tidur nyenyak menunjukkan aktivitas gelombang lambat yang lebih sedikit ketika peserta memakan junk food, dibandingkan mereka yang konsumsi makanan sehat. “Efek ini juga bertahan hingga malam kedua, setelah kami mengalihkan peserta ke pola makan yang sama,” kata dia lagi.
2. Duduk sepanjang hari
Jika memiliki pekerjaan yang mengharuskan duduk hampir sepanjang hari, mungkin itu akan menyebabkan Anda lebih sulit untuk tertidur pada malam hari. “Kita harus aktif di siang hari untuk mendapatkan kualitas tidur yang baik di malam hari,” kata pakar kesehatan tidur sebuah perusahaan kasur, Jade Wu.
Hal ini disebabkan dua alasan. Pertama, kita harus aktif untuk menghemat dorongan tidur homeostatis, 'lapar' untuk tidur yang menumpuk pada siang hari saat Anda bangun dan aktif. Kedua, saat aktif pada siang hari, Anda memberi sinyal pada otak yang sangat jelas bahwa jam aktif adalah jam siang.
“Sinyal itu membantu otak membedakan antara siang dan malam, memungkinkannya membuat kita lebih terjaga di siang hari dan lebih mengantuk di malam hari,” kata Wu.
3. Tidak terkena sinar matahari
Ritme sirkadian bekerja dengan paparan cahaya. Pada siang hari ketika kita terpapar cahaya, itu memberi sinyal ke otak bahwa itu adalah siang hari. "Saat malam tiba, otak tahu sudah waktunya istirahat, dan saat itulah peningkatan produksi melatonin dimulai untuk mendorong tidur,” ujar pelatih sains tidur bersertifikat dan pakar kebersihan tidur di Sleep Advisor, Jill Zwarensteyn.
Dia mengatakan, ini berarti bahwa tidak mendapatkan cukup cahaya di siang hari dapat merusak ritme sirkadian, membuat seseorang lebih sulit untuk tertidur. Jadi, jika mengalami kesulitan tidur di malam hari, pastikan untuk membuka tirai dan biarkan matahari bersinar di siang hari.
4. Tidur siang
Zwarensteyn mengatakan, tidur siang terlalu lama atau tidur siang pada sore hari, bisa membuat seseorang sulit tidur pada malam hari. “Sebagai aturan umum, boleh tidur siang asalkan di bawah 30 menit,” kata dia.
Ia juga merekomendasikan untuk mencari tempat yang sejuk, gelap, dan sunyi, untuk tidur siang. Sehingga kita mendapatkan hasil maksimal dari tidur siang, karena kondisi ini mendorong tidur yang lebih baik.
5. Bekerja di kamar
Banyak dari kita yang bekerja work from home (WFH), sehingga sangat umum untuk bekerja di luar kamar. Sebuah studi pada 2021 menemukan bahwa 31 persen pekerja WFH telah menyiapkan kantor mereka di kamar tidur mereka (dan 38 persen bekerja dari tempat tidur mereka). “Namun, ini tidak ideal untuk tidur,” kata Zwarensteyn.
Jika memungkinkan, hindari bekerja di kamar tidur sehingga kita bisa secara mental memisahkan lingkungan kerja dari lingkungan istirahat. Wu menngatakan, stres akibat bekerja juga dapat mengganggu tidur.