REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lionel Richie dulu gemar mengenakan sepatu bot bersol tebal saat tampil bersama grup musik Commodores. Kebiasaan tersebut rupanya menyiksa lutut dan pinggulnya hingga membuat penyanyi yang kini berusia 73 tahun itu harus menjalani operasi.
Setelah berjuang melawan penderitaan radang sendi sampai tidak dapat mengikuti tur, Richie menjalani operasi penggantian pinggul. Penyanyi "All Night Long" itu merahasiakannya dari siapa pun.
"Sejak masa Commodores, kami tidak memakai sepatu bot besar itu lagi karena bikin lutut dan pergelangan kaki jadi sakit," ujar Richie saat diwawancarai Mirror pada 2014.
Richie baru mengingat ulang hal-hal yang telah dilaluinya selama manggung, seperti melompat dari jarak cukup tinggi, hingga membuatnya memiliki masalah pada lutut dan pinggul. Penyanyi yang diundang untuk tampil di konser pemahkotaan Raja Charles III itu bersyukur operasinya berjalan lancar berkat teknologi yang semakin berkembang.
"Sebetulnya saya harus menjalani operasi pinggul tiga tahun lalu, dan sejujurnya saya hampir tidak ingat bagaimana rasanya karena teknologi begitu luar biasa. Saya sempat menundanya selama sekitar satu tahun, lalu suatu hari berpikir, 'ikhlaskan saja' dan 'selesai sudah'," papar dia.
Richie kemudian bergurau tentang dirinya yang merasa menjadi orang yang benar-benar baru setelah menjalani operasi. Dia mengatakan pinggulnya terasa lebih baik dari sebelumnya.
Ketika menjalani operasi penggantian pinggul, maka sendi pinggul yang rusak diganti dengan yang buatan. National Health Service di Inggris menjelaskan orang dewasa dari segala usia dapat dipertimbangkan untuk menjalani operasi penggantian pinggul, namun sebagian besar tindakan dilakukan pada orang berusia antara 60 hingga 80 tahun.
Sendi pinggul buatan modern dirancang untuk bertahan setidaknya selama 15 tahun. Kebanyakan orang mengalami pengurangan rasa sakit yang signifikan dan peningkatan dalam jangkauan gerakan setelah operasi penggantian pinggul.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
