REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tontonan "mengandung bawang" alias menguras air mata jadi predikat yang tepat disematkan untuk Guardians of the Galaxy Vol 3. Sinema superhero itu menjadi akhir dari trilogi Guardians of the Galaxy yang kini sedang tayang di bioskop Indonesia.
Para penjaga galaksi menghadapi konflik baru. Di awal film, dikisahkan Peter Quill alias Star-Lord (Chris Pratt) masih berduka karena kehilangan kekasihnya, Gamora (Zoe Saldaña). Itu membuat suasana di Knowhere, markas para Guardian, jadi kurang mengenakkan.
Namun, Drax (Dave Bautista), Nebula (Karen Gillan), Mantis (Pom Klementieff), Groot (Vin Diesel), dan Rocket (Bradley Cooper) tak bisa berbuat apa-apa untuk menghibur Peter. Situasi canggung berubah jadi genting ketika datang serangan ke markas mereka.
Si penyerang adalah makhluk kuat dari Sovereign, Adam Warlock (Will Poulter). Dia melakukan serangan yang membabi-buta, menyebabkan Rocket terluka parah. Serangan itu rupanya berkaitan dengan The High Evolutionary (Chukwudi Iwuji), juga masa lalu Rocket yang amat menyedihkan.
Bisa dibilang, misi utama para penjaga galaksi kali ini adalah menyelamatkan nyawa Rocket. Selama 2,5 jam durasi, film menyisipkan berbagai memori masa lalu Rocket di tengah upaya anggota tim lainnya mencari cara untuk membuatnya tetap hidup.
Seperti dua film terdahulu, tetap ada ciri khas yang menjadi daya tarik, yakni berbagai lagu lawas yang mengiringi aksi laga dengan latar galaksi menakjubkan. Perkembangan karakter di film ini pun kian kompleks, dan tiap tokoh punya peran penting dalam cerita.