Kamis 27 Apr 2023 12:05 WIB

5 Pemeriksaan yang Wajib Dilakukan pada Bayi Baru Lahir

Sebelum bayi diserahkan kepada orang tua, tim medis akan melakukan pemeriksaan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi bayi baru lahir. Sebelum diserahkan kepada orang tua, bayi baru lahir akan menjalani serangkaian pemeriksaan.
Foto: pixabay
Ilustrasi bayi baru lahir. Sebelum diserahkan kepada orang tua, bayi baru lahir akan menjalani serangkaian pemeriksaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sesaat setelah bayi dilahirkan, ada lima macam pemeriksaan yang harus segera dilakukan. Kelima pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan bahwa bayi lahir dalam kondisi yang sehat.

Melalui akun TikTok pribadinya, seorang perawat persalinan asal Georgia di Amerika Serikat, Lily Steeg RN mengatakan tiap rumah sakit mungkin memiliki protokol yang beragam. Namun, secara umum, ada beberapa pemeriksaan yang kerap menjadi standar bagi bayi baru lahir.

Baca Juga

Menurut Steeg, ada lima pemeriksaan yang umumnya dilakukan pada bayi baru lahir sebelum mereka bisa digendong. Berikut ini adalah kelima pemeriksaan tersebut, seperti dikutip dari Insider, Kamis (27/4/2023).

Pemeriksaan Warna Kulit

Melalui unggahan video di TikTok, Steeg mengatakan salah satu hal pertama yang akan diperiksa oleh perawat persalinan sesaat setelah bayi lahir adalah warna kulit bayi. Steeg mengatakan bayi umumnya tampak berwarna biru atau sangat pucat sesaat setelah dilahirkan.

Warna tersebut mungkin akan membuat orang tua merasa khawatir. Namun, kekhawatiran tersebut sebenarnya tak diperlukan.

Warna kebiruan atau sangat pucat pada bayi sesaat setelah dilahirkan merupakan hal yang cukup umum. Kulit bayi akan berubah menjadi kemerahan tak lama setelahnya.

"Sesaat setelah terstimulasi, dilap, mulai menangis, dan menghirup napas pertama, bayi akan mulai berwarna merah muda," jelas Steeg.

Kondisi yang patut diwaspadai adalah warna kulit bayi yang tak mengalami perubahan menjadi merah muda. Pada kondisi seperti ini, perawat mungkin akan memberikan oksigen pada bayi.

Pemeriksaan Tonus Otot

Hal lain yang perlu diperiksa sesaat setelah bayi lahir adalah tonus otot. Bayi dengan kondisi tonus otot yang buruk mungkin mengalami hipotonia atau sindrom floppy baby.

Bayi dengan hipotonia memiliki tampilan yang lemas seperti boneka kain. Bayi akan tampak kesulitan mengangkat kepala atau menekuk siku dan lutut.

Bila menemukan bayi dalam kondisi hipotonia, petugas medis biasanya akan segera memotong tali pusar bayi. Selanjutnya, bayi akan dipindahkan untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

Membersihkan "Lapisan Keju"

Bayi yang baru dilahirkan biasanya dilapisi oleh semacam zat berwarna putih yang tampak seperti keju. Lapisan menyerupai keju ini dikenal sebagai vernix caseosa, yaitu sebuah biofilm yang melindungi kulit janin sejak trimester tiga kehamilan.

Sesaat setelah bayi dilahirkan, vernix akan berperan seperti antibiotik alami yang melindungi bayi dari berbagai bakteri. Vernix juga turut menjaga kelembapan kulit bayi baru lahir.

Perawat biasanya akan segera mengelap dan membersihkan sebagian lapisan vernix pada bayi saat tali pusar masih menempel dengan handuk. Perawat tak akan membersihkan semua lapisan vernix karena tindakan tersebut bisa meningkatkan risiko infeksi atau kulit pecah pada bayi.

Memotong Tali Pusar

Tali pusar biasanya akan dibiarkan menempel pada bayi selama satu hingga tiga menit setelah dilahirkan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bayi mendapatkan cukup darah. Protokol mengenai lamanya tali pusar dibiarkan menempel pada bayi akan berbeda, bergantung pada kebijakan rumah sakit.

Selanjutnya, perawat akan memasang penjepit atau klem pada tali pusar. Bila bayi sudah dipastikan sehat, perawat akan memotong tali pusar bayi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement