Rabu 12 Apr 2023 20:15 WIB

Hamil di Usia Remaja Berbahaya, Jadi Penyebab Utama Kematian Usia 15-19 Tahun

Kehamilan di usia remaja dapat membahayakan calon ibu dan janinnya.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Reiny Dwinanda
Ibu hamil (Ilustrasi). Kehamilan di usia remaja berbahaya bagi calon ibu dan janinnya.
Foto:

2. Bagi bayi

Kehamilan yang sehat berlangsung selama 40 pekan. Bayi yang dilahirkan sebelum 37 pekan kehamilan adalah prematur. Ibu remaja lebih mungkin melahirkan bayi prematur.

Terkadang, bayi-bayi ini tidak memiliki perkembangan yang sempurna pada tubuh dan otaknya. Bergantung pada seberapa prematur bayinya, hal ini dapat menyebabkan kesulitan seumur hidup dengan kesehatan dan perkembangannya.

Bayi prematur cenderung lahir dengan berat badan rendah. Bayi yang kekurangan berat badan mungkin mengalami kesulitan bernapas dan menyusu saat masih bayi. Bayi kurus lebih rentan terhadap penyakit seperti diabetes dan penyakit jantung.

Lahir dengan berat rendah juga memengaruhi perkembangan otak. Anak-anak yang lahir dengan berat badan kurang sering mengalami kesulitan belajar. Selain memiliki peningkatan risiko kekurangan berat badan, bayi yang lahir dari ibu remaja juga berisiko lebih tinggi mengalami kematian.

3. Bagi ayah remaja

Menjadi ayah saat remaja bisa menjadi peristiwa yang menakutkan dan mengubah hidup. Ayah remaja memang tak menghadapi secara langsung kekhawatiran tentang implikasi kesehatan dari kehamilan dan persalinan, tetapi mereka dapat menghadapi kesulitan yang sama untuk tetap bersekolah dan mencari nafkah.

Berita aslinya dapat dibaca di https://www.healthline.com/health/adolescent-pregnancy#takeaway

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement