REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurt Cobain meninggal akibat dibunuh, demikian klaim Ian Halperin dalam buku barunya berjudul Case Closed: The Cobain Murder, The Killing and Cover Up of Kurt Cobain. Penulis sekaligus pembuat film tersebut mengatakan bahwa dia telah menemukan bukti yang meyakinkan bahwa vokalis Nirvana tersebut meninggal karena dibunuh, bukan bunuh diri.
"Dalam buku ini, saya menyimpulkan dengan tegas, polisi salah seribu persen, dan itu adalah pembunuhan. Vonisnya harus diubah dari bunuh diri menjadi pembunuhan. Dan semua ini bergantung pada bukti-bukti patologi forensik, bukti-bukti baru yang telah saya gali," kata Halperin, seperti dilansir Aceshowbiz, Ahad (26/3/2023).
Halperin kemudian menantang janda mendiang Cobain, Courtney Love (58 tahun), untuk jalani tes lie detector (uji kebohongan) dan meluruskan spekulasi yang berkembang selama bertahun-tahun mengenai penyebab kematian sang musisi. Namun demikian, Halperin menekankan tidak menuduh individu manapun, termasuk Love, sebagai pelaku pembunuhan.
Menurut Halperin, uji kebohongan penting dilakukan guna membersihkan nama Love. Sebab, dia telah dituduh terlibat dalam hal ini selama bertahun-tahun.
"Peran Courtney memang mencurigakan berdasarkan sejumlah besar bukti yang saya uraikan di buku. Tapi saya tidak menuduhnya melakukan pembunuhan. Namun, banyak orang termasuk media yang secara terbuka menuduhnya," kata Halperin.