REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Detail mengerikan tentang kematian akibat bunuh diri penyanyi ikonik Kurt Cobain diduga telah bocor secara daring. Menurut laporan autopsi yang beredar daring, Cobain meninggal karena luka tembak yang dilakukan sendiri.
Dilansir The Sun, Sabtu (27/1/2024), hasil autopsi, yang dipublikasikan di akun X milik seorang pensiunan detektif sheriff Los Angeles, Amerika Serikat (AS), mengeklaim bahwa penyanyi Nirvana itu menggunakan senapan pada dirinya sendiri. Cobain ditemukan tak bernyawa di garasi rumahnya di Seattle, Washington, AS, pada 8 April 1994.
Menurut laporan tersebut, sejumlah obat-obatan terlarang, termasuk heroin dan jejak Valium, ditemukan di sistem tubuh Cobain. Rocker itu berjuang melawan kecanduan heroin dan depresi kronis pada tahun-tahun menjelang kematiannya.
The US Sun belum memverifikasi keaslian laporan tersebut. Autopsi Cobain tidak pernah dirilis secara resmi pada saat itu karena undang-undang negara bagian Washington yang mengharuskan semua autopsi dirahasiakan.
Pentolan Nirvana itu berusia 27 tahun pada saat kematiannya. Sebuah catatan bunuh diri ditemukan di dekat tubuh Cobain, yang ditujukan kepada teman khayalannya Boddah dan berisi pesan kepada istrinya yang juga sesamanya musisi Courtney Love, dan putrinya Frances Bean. Catatan itu dibacakan saat upacara peringatan publik oleh istrinya, menurut Rock Celebrities.
"…Terima kasih untuk kalian semua dari perutku yang terasa panas dan mual atas surat-surat dan perhatian kalian selama beberapa tahun terakhir," baris terakhir pesan itu dimulai. "Aku adalah bayi yang tidak menentu dan pemurung!"
"“Aku sudah tidak punya semangat lagi, jadi ingatlah, lebih baik kehabisan tenaga daripada menghilang." Pria yang lahir 20 Februari 1967 ini mereferensikan "My My, Hey Hey (Out Of The Blue)" karya Neil Young di baris terakhir.
Kematiannya terjadi di puncak ketenarannya, sesuatu yang Cobain perjuangkan setelah band rock tersebut meledak menjadi sorotan pada akhir 1980-an. Nirvana mencapai kesuksesan global dengan merilis single "Smells Like Teen Spirit".
Sebulan sebelum kematiannya, Cobain mencoba bunuh diri pada 3 Maret 1994, saat berada di Roma, Italia setelah mencampurkan sampanye dan Rohypnol. Ketika dicampur dengan alkohol atau obat lain, menurut Drug Enforcement Agency, Rohypnol dapat menyebabkan sedasi parah, ketidaksadaran, detak jantung lambat, dan penekanan pernapasan yang dapat mengakibatkan kematian.