Kamis 02 Mar 2023 16:44 WIB

WHO Ingatkan Wisatawan tak Kunjungi Peternakan dan Pasar di Negara Terdampak Flu Burung

Penemuan dua kasus flu burung pada satu keluarga menimbulkan kekhawatiran.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Peternakan (ilustrasi). WHO mengingatkan wisatawan agar tak mengunjungi peternakan dan pasar di negara yang terdampak flu burung.
Foto: istimewa
Peternakan (ilustrasi). WHO mengingatkan wisatawan agar tak mengunjungi peternakan dan pasar di negara yang terdampak flu burung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah wabah flu burung global, WHO mengeluarkan peringatan bagi wisatawan yang mengunjungi negara-negara yang terkena dampak agar tidak mengunjungi tempat-tempat tertentu. Tempat yang dimaksud di antaranya peternakan, pasar basah, dan daerah lain di mana hewan disembelih.

Peringatan itu bertujuan untuk mencegah penularan infeksi. Sebelumnya, terjadi kasus seorang gadis berusia 11 tahun di Kamboja meninggal setelah tertular virus avian influenza A (H5N1). "Sementara ayahnya yang terinfeksi tetap diisolasi di rumah sakit, 11 kontak dekat lainnya dinyatakan negatif," ujar WHO dalam laporan baru-baru ini.

Baca Juga

Penemuan dua kasus flu burung terkait dalam keluarga yang sama menimbulkan kekhawatiran atas potensi penyebaran virus dari manusia ke manusia. Menurut para ahli, risiko penularan dari manusia ke manusia tetap rendah.

Ayah sang gadis dinyatakan positif dua hari setelah anaknya meninggal. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat, ayah dan anak itu tertular infeksi dari desa yang sama tetapi kemungkinan penularan virus di antara mereka tetap nihil.

Menurut WHO, setiap kali virus flu burung beredar di unggas, ada risiko infeksi sporadis atau sekelompok kecil kasus pada manusia akibat paparan unggas yang terinfeksi atau lingkungan yang terkontaminasi. Oleh karena itu, menurut pengawas kesehatan global, kasus infeksi pada manusia dapat meningkat.

"Para pelancong ke negara-negara dengan wabah influenza hewan yang diketahui harus menghindari peternakan, kontak dengan hewan di pasar hewan hidup, memasuki area di mana hewan dapat disembelih, atau kontak dengan permukaan apa pun yang tampaknya terkontaminasi kotoran hewan," ujar badan kesehatan tersebut seperti dilansir laman The Health Site, Kamis (2/3/2023).

Menurut WHO, dari 2003 hingga 2023, terjadi total 873 kasus infeksi influenza A (H5N1) pada manusia dan 458 kematian telah dilaporkan secara global dari 21 negara. Di Kamboja, dua kasus H5N1 pertama kali dilaporkan sejak 2014.

Flu burung disebut juga avian influenza adalah infeksi virus yang dapat menyerang unggas, hewan bahkan manusia. H5N1 adalah bentuk paling umum dari flu burung. Ini mematikan bagi burung dan dapat dengan mudah menginfeksi manusia. Virus ini terjadi secara alami pada unggas air liar, tetapi dapat dengan mudah menyebar ke unggas peliharaan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement